'Langit dan Bumi' Beda Nasib Hukuman Mayor Widyastana dan Sambo yang Kompak Bunuh Anak Buah

Jum'at, 14 April 2023 | 14:15 WIB
'Langit dan Bumi' Beda Nasib Hukuman Mayor Widyastana dan Sambo yang Kompak Bunuh Anak Buah
'Langit dan Bumi' Beda Nasib Hukuman Mayor Widyastana dan Sambo yang Kompak Bunuh Anak Buah [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beda nasib Mayor Arh Gede Henry Widyastana dan Ferdy Sambo, meski keduanya kompak dalam menghabisi nyawa anak buahnya masing-masing. Ketidaksamaan bak langit dan bumi ini terletak pada vonis yang dijatuhkan. Namun, baik Mayor Widyastana dan Sambo sudah dipecat dari TNI serta Polri.

Ferdy Sambo harus menerima takdir hukuman mati akibat dari perbuatannya menembak sang anak buah. Beda halnya dengan Mayor Widyastana yang hanya divonis 1,5  tahun penjara. Padahal, anggota TNI ini juga sama-sama membuat bawahannya kehilangan nyawa.

Kasus Ferdy Sambo

Penembakan terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J terjadi pada 8 Juli 2022 lalu di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Awalnya, narasi polisi tembak polisi digaungkan hingga menyeret Richard Eliezer (Bharada E) menjadi tersangka tunggal.

Setelah ditahan, Richard berstatus justice collaborator. Saat itu lah, satu per satu fakta kasus penembakan terhadap Brigadir J mulai terungkap. Salah satunya, Ferdy Sambo yang disebut sebagai dalang pembunuhan berencana anak buahnya. Eks Kadiv Propam ini pun dipecat dan menjadi tersangka.

Bagi sejumlah pihak, kasus ini sangat menguras emosi karena penuh drama. Hingga akhirnya pada sidang vonis 13 Februari 2023 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Ferdy Sambo dijatuhkan hukuman mati. Adapun hal yang memberatkan, yakni dirinya seringkali tidak mengaku selama proses persidangan.

"Menjatuhkan pidana hukuman mati kepada terdakwa Ferdy Sambo," ujar hakim dalam membacakan putusan di PN Jaksel, Senin (13/2/2023).

Ferdy Sambo dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan Pasal 56 dengan ancaman maksimal hukuman mati. Setelah menerima vonis ini, ia ajukan banding dan ditolak. Maknanya, ia tetap akan dipidana mati atas kasus Brigadir J.

Kasus Mayor Widyastana

Baca Juga: Membaca Peluang Ferdy Sambo Bebas dari Hukuman Mati usai Banding Ditolak, Pengamat Ungkap Hal Ini

Kasus yang menyangkakan Mayor Arh Gede Henry Widyastana terkait penganiayaan terhadap Serda Sahat Wira Anugerah Sitorus. Akibat perbuatan yang dilakukannya saat orientasi di Denrudal 004 Dumai ini, anak buahnya pun meninggal dunia. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI