Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meminta para pendatang baru saat musim mudik lebaran ini untuk melakukan pendataan kependudukan. Caranya dengan melapor kepada pengurus RT atau RW setempat.
Hal ini merupakan strategi yang dilakukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta untuk mendata pendatang baru yang kerap diajak pemudik dari Jakarta. Ia mengaku bakal menerbitkan administrasi kependudukan (adminduk) untuk pendatang baru.
“Tiap warga pendatang diharapkan untuk bisa langsung lapor kepada RT/RW setempat," ujar Kepala Disdukcapil DKI, Budi Awaluddin, kepada wartawan, Jumat (14/4/2023).
Dalam keterangannya, Budi tak menyampaikan adanya rencana operasi yustisi dengan meminta bukan warga KTP DKI pulang ke daerahnya masing-masing. Ia hanya menyebut akan melakukan pendataan saja.
Baca Juga: Bacaan Doa Perjalanan Mudik 2023 Untuk Transportasi Darat, Laut dan Udara
Selebihnya, ia juga berharap para pendatang baru juga memiliki persiapan matang ketika datang ke Jakarta.
"Kami juga mengimbau agar pendatang mempunyai kepastian jaminan tempat tinggal, tempat kerja, serta keahlian dan keterampilan,” pungkas Budi.
Larangan Heru
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tak mau para pemudik yang kembali ke Jakarta mengajak kerabatnya di daerah. Hal ini berbeda dengan pendahulunya, Anies Baswedan yang membebaskan siapapun datang ke Jakarta tanpa terkecuali.
Melalui jajarannya, Heru meminta agar para petugas Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Kependudikan dan Catatan Sipil (Dukcapil) hingga pemadam kebakaran untuk menyampaikan imbauan tak membawa kerabat saat pulang kembali ke Jakarta.
"Nanti di dalam proses kembalinya masyarakat ke Jakarta, dari dinas kependudukan bersama Satpol PP mungkin bersama perhubungan juga untuk bisa menjaga atau memberitahukan kepada warganya untuk tidak kembali membawa kolega," ujar Heru saat apel kesiapsiagaan jelang Hari Raya Idulfitri di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (11/4/2023).