Suara.com - BPJS Kesehatan Mojokerto memberikan penghargaan kepada tiga Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terbaik dalam peningkatan mutu layanan tahun 2022-Tw1 tahun 2023. Mereka yang menerima rinciannya, terbaik 1 Puskesmas Kutorejo, terbaik 2 Klinik Wilujeng, terbaik 3 Klinik Prima Medika.
Selain itu, BPJS Kesehatan juga memberikan penghargaan kepada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) terbaik dalam peningkatan mutu pelayanan tahun 2022-Triwulan 1 Tahun 2023. Mereka yang menerima penghargaan diantaranya, terbaik 1 RSUD Prof.Soekandar, terbaik 2 RS. Sidowaras, dan terbaik 3 RS. Mawaddah Medika.
Pada kesempatan tersebut, BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto juga meluncurkan Implementasi Janji Layanan JKN tahun 2023. Program itu diluncurkan untuk meningkatkan mutu layanan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) serta memberikan layanan digital bagi peserta dan menghadirkan layanan JKN yang semakin mudah, cepat dan pasti.
Peluncuran program implementasi janji layanan JKN itu berlangsung di Hotel Ayola Sunrise, Kota Mojokerto, Rabu, (12/4/2023) siang. Peluncuran implementasi layanan JKN itu ditandai dengan penandatanganan secara simbolis sumpah janji layanan JKN tahun 2023 oleh Direktur RS.Prof.Dr.Soekandar Djalu Naskutub dan Kepala UPT Puskesmas Sooko Dadang Hendrayanto, disaksikan langsung oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Kepala BPJS Cabang Mojokerto Elke Winasari, Kepala Dinkes Ulum Rakhmat.
Baca Juga: 4 Program Prioritas Masuk dalam Penyusunan RKPD Kabupaten Mojokerto tahun 2024
Dalam sambutannya, Ikfina menyampaikan, transformasi digital merupakan sebuah keniscayaan yang tidak dapat dihindari. Sehingga dibutuhkan komitmen kuat dari pemerintah daerah serta yang terlibat dalam ekosistem JKN, baik itu BPJS Kesehatan, fasilitas kesehatan hingga peserta JKN.
"Ini harus dilakukan dengan sinergitas dan kolaborasi yang kuat. Karena ini jika dilaksanakan secara bersama, maka pelayanan yang diberikan kepada masyarakat semakin optimal,” terangnya.
Ikfina berharap pemberian pelayanan kesehatan ini terus dilakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Mengingat, kebutuhan kesehatan ini merupakan sesuatu kebutuhan yang paling fundamental bagi masyarakat.
"Terimakasih atas kinerja yang sudah dilakukan. Sehingga semua para pemberi faskes di Kabupaten Mojokerto bisa memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat kita," katanya.
Sementara itu, Kepala BPJS Mojokerto, Elke Winasari menjelaskan, saat ini pihaknya mulai mengembangkan digitalisasi layanan ke semua aspek untuk memenuhi beragam kebutuhan stakeholders dalam ekosistem JKN. Tidak hanya terbatas pada antrean online saja, tetapi akan dikembangkan hingga pengajuan klaim rumah sakit. Bahkan, saat ini, pihaknya sudah berproses menuju elektronik farmasi untuk pelayanan obat.
Baca Juga: Ruwah Desa Jelang Puasa, Warga Prajurit Kulon Mojokerto Berebut Gunungan Sandal
“BPJS Kesehatan bersama dengan rumah sakit juga telah menerapkan perekaman sidik jari (fingerprint) dan elektronik Surat Eligibilitas Peserta (e-SEP). Selanjutnya, kami akan mendorong rumah sakit untuk mengimplementasikan electronic medical record, electronic claim hingga smart claim,” ujarnya.
Untuk menunjang pelayanan yang berkualitas, lanjut Elke, BPJS Kesehatan memberikan keleluasaan kepada rumah sakit untuk melakukan improvement. Inovasi rumah sakit nantinya akan disinkronkan dengan inovasi yang diluncurkan BPJS Kesehatan. Hal itu diharapkan dapat mempermudah pasien dan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu.
"Jadi peserta JKN yang dirujuk ke poliklinik dapat memanfaatkan fitur antrian online pada Aplikasi Mobile JKN untuk mengambil nomor antrian dan memperkirakan waktu kedatangan sehingga tidak perlu menunggu lama di rumah sakit," pungkasnya.