Perusahaan sebelumnya telah memperingatkan sahamnya dalam bahaya dihapus dari Bursa Efek New York karena belum mengajukan laporan tahunannya.
Di samping itu perusahaan juga mengalami kesulitan bayr hutang dan sudah harus menegosiasikan kembali pinjaman setelah sudah mengubah perjanjian tiga kali sejak Agustus 2022.
Tupperware dilaporkan mempertimbangkan untuk menjual beberapa properti real estatnya atau memotong beberapa bagian bisnis untuk menghemat uang.
Perusahaan ini menjadi populer pada 1950-an berkat sebuah iklan bertajuk "Tupperware Parties". Keberhasilan iklan itu membuat Tupperware bisa dijual di hampir 100 negara di seluruh dunia. Akan tetapi, produknya kini kurang diminati oleh anak muda atau generasi baru. Masalah ini dilaporkan menjadi penyebab utama penjualan Tupperware anjlok.
Demikian itu sejarah Tupperware, karena terlambat melakukan inovasi, kini mereka terancam bangkrut.
Kontributor : Mutaya Saroh