Tarif Transjakarta Dianggap Belum Layak Naik, PKS: Pelayanannya Masih Kurang Banget

Kamis, 13 April 2023 | 22:53 WIB
Tarif Transjakarta Dianggap Belum Layak Naik, PKS: Pelayanannya Masih Kurang Banget
Penumpang menaiki bus TransJakarta di Halte CSW, Jakarta Selatan, Kamis (11/8/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS Muhammad Taufik Zoelkifli menilai saat ini angkutan Transjakarta belum layak menaikkan tarif. Sebab, layanan transportasi umum berbasis bus tersebut masih belum memuaskan.

Karena itu, jika ingin menaikkan tarif, seharusnya PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) memperbaiki sisi pelayanannya dulu.

"Ketika jumlah penumpang naik di luar perkiraan, maka harus diantisipasi dengan pelayanan yang juga bisa mengiringi kenaikan dari penumpang itu. Pelayanannya ini masih kurang banget, loh," ujar Taufik saat dikonfirmasi, Kamis (13/4/2023).

Menurutnya, Transjakarta harus lebih dulu mengupayakan peningkatan kenyamanan agar masyarakat beralih dari menggunakan angkutan pribadi ke transportasi umum.

Baca Juga: Muncul Wacana Kenaikan Tarif TransJakarta, PSI: Kebangetan, Berdiri di Bus Saja Susah

Apalagi saat ini, angka kemacetan di ibu kota sudah sangat tinggi. Jika tarif dinaikkan tapi pelayanan tidak meningkat, maka dikhawatirkan malah masyarakat yang menggunakan Transjakarta kembali menggunakan angkutan umum.

"Jadi, tentang wacana kenaikan tarif Transjakarta mengemuka, kualitas layanan yang jadi sorotan. Sebelum tarif naik, mohon kualitasnya ditingkatkan. Kita mau saja sih, naik tarif asal sepadan," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengakui, adanya rencana kenaikan tarif angkutan umum Transjakarta. Namun, belum dipastikan kapan kebijakan ini akan diberlakukan.

Untuk itu, pihaknya lebih dulu melakukan cek ombak atas rencana ini. Lewat sosial media resmi, Dishub DKI juga sudah bertanya kepada masyarakat mengenai kenaikan tarif.

Melalui instagram story @dishubdkijakarta, disampaikan pertanyaan soal 'apakah masyarakat setuju jika tarif Mikrotrans pukul 05.00 WIB-07.00 WIB naik menjadi Rp 1.000 atau Rp 2.000?'

Baca Juga: Transjakarta Operasikan Lagi Halte Jembatan Gantung Setelah Revitalisasi Enam Bulan

Pertanyaan selanjutnya menanyakan soal, 'apakah masyarakat setuju jika tarif bus Transjakarta BRT dan non-BRT serta Transjabodetabek naik menjadi Rp 4.000 sepanjang hari atau Rp 5.000 sepanjang hari atau Rp 4.000 pukul 05.00 WIB-19.00 WIB atau Rp 5.000 pukul 19.00 WIB-22.00 WIB?'

Syafrin menyebut, hasil jawaban masyarakat dari pertanyaan itu akan menjadi bahan evaluasi untuk penyesuaian tarif Transjakarta, Transjabodetabek, serta Mikrotrans.

"Terkait survei kenaikan tarif, bahwa ini sebenarnya lebih kepada cek ombak. Kami harapkan ini (hasil cek ombak) sebagai bahan evaluasi kami (terkait tarif transportasi umum)," ujar Syafrin dalam rapat bersama Komisi B DPRD DKI pada Senin (3/4/2023).

Selain itu, kenaikan tarif ini juga disebutnya berdasarkan usulan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ). Tujuannya agar tarif Transjakarta bisa menyeimbangkan biaya Kereta Rel Listrik (KRL) yang bakal naik.

"Kami menerima surat usulan dari DTKJ terkait usulan penyesuaian tarif untuk mengimbangi adanya kenaikan tarif di layanan KRL," ucap Syafrin.

"Tentu ini menjadi masukan dan akan diperkaya dengan cek ombak (melalui media sosial) tadi," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI