Suara.com - Sopir taksi online Suprapto tewas kecelakaan setelah menjadi korban perampokan. Ia ditabrak kendaraan lain setelah dicekoki kecubung oleh perampok di Tol Jagorawi pada Kamis (20/3/2023) dini hari.
Berdasarkan penyelidikan pihak kepolisian, korban membawa penumpang yang ternyata pelaku perampokan ke Bogor. Pelaku kemudian meminta korban mampir di Rest Area Tol Cibubur.
Saat berada di rest area, pelaku membelikan korban makanan dan minuman yang sudah dicampur kecubung. Hal itu dilakukan demi membuat sopir taksi menjadi mabuk dan tidak sadarkan diri, sehingga aksi perampokan bisa berjalan mulus.
Setelah efek kecubung bekerja, pelaku langsung meninggalkan korban di pinggir jalan tol. Naas, korban ditabrak oleh kendaraan lain hingga tewas setelah berjalan tidak sadarkan diri karena efek kecubung.
Baca Juga: Kronologi Perampok Cekoki Sopir Taksi Online Kecubung hingga Tewas Kecelakaan di Tol Jagorawi
Apa itu kecubung?
Tanaman kecubung sudah dikenal oleh masyarakat sebagai tumbuhan yang menyebabkan halusinasi apabila dimakan.
Berdasarkan penelitian dari Ahli Bidang Entomologi Pusat Riset Zoologi Terapan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ikhsan Guswenrivo, kecubung atau datura metel bisa ditemui di seluruh wilayah Indonesia, terutama bagian tengah dan juga barat.
Kecubung sendiri termasuk jenis tanaman jenis famili Solanaceae dan genus Datura . Tanaman berjenis tumbuhan liar tersebut kerap dijumpai di kawasan hutan.
Kecubung biasanya memiliki bunga berwarna putih atau ungu, tetapi hibridanya beraneka ragam warna. Sedangkan daun kecubung berwarna hijau, dan memiliki bentuk lebar, dengan sisi daun yang bergerigi dan juga tidak teratur.
Baca Juga: Apa Itu Kecubung yang Dicekoki Pelaku Perampokan kepada Driver Online hingga Tewas Tertabrak?
Bentuk bunganya sendiri berbentuk seperti terompet dan mekar di malam hari. Bunga kecubung mirip seperti kapsul yang berduri, dengan diameter 3 sampai 10 cm yang berisi biji halus layaknya biji tomat.
Patut diwaspadai, semua bagian dari tanaman kecubung mempunyai racun yang berbahaya jika dikonsumsi berlebihan. Racun yang ada didalamnya adalah scopolamine, hyoscyamine dan atropine.
Kecubung juga memiliki kandungan senyawa alkaloid, di mana senyawa tersebut merupakan substansi yang relatif toksis dan bekerja utama di bagian susunan saraf pusat.
Tidak hanya itu, kecubung juga mengandung zat lemak, hiosin, norhisiamina, kalsium oksalat, kuskohigrina, meteloidine, norskopolamina dan juga nikotina.
Efek samping mengkonsumsi kecubung
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, setiap bagian tanaman kecubung mengandung racun yang berbahaya bagi tubuh. Efek yang terjadi yakni berupa analgesic dan juga narkotik.
Efek itu juga yang menyebabkan tanaman kecubung kerap kali disalahgunakan untuk alasan ingin merasakan efek ‘nge-fly’. Padahal, efek yang ada tidak hanya sekedar halusinasi belaka.
Kecubung juga bisa membuat orang yang mengonsumsi merasa cemas dan tidak nyaman, serta dehidrasi. Efek lain adalah perilaku yang tak biasa hingga dua hari, penurunan daya penglihatan hingga kebutaan.
Paling mematikan, mereka yang mengonsumsi kecubung bisa mengalami overdosis yang berujung pada kehilangan nyawa.
Bagi orang yang mengkonsumsi buah atau bunga kecubung, efek yang dirasakan adalah kebingungan, pupil melebar, haus yang intens, kulit kering dan kemerahan.
Lalu efek lain adalah demam, tekanan darah tinggi atau rendah, detak jantung cepat dan gangguan pernapasan. Ditambah ada juga efek halusinasi, gugup, kehilangan ingatan, kejang-kejang, kelumpuhan, koma hingga kematian.
Berbeda lagi untuk orang yang mengkonsumsi buah kecubung dengan cara merokok, maka efeknya yakni halusinasi dan kegembiraan. Namun juga bisa merasakan gejala pusing yang berkepanjangan sampai muntah.
Untuk siapapun tanpa terkecuali, tanaman ini tentu saja berbahaya, terlebih untuk orang hamil, menyusui, anak-anak, gagal jantung, sembelit, down sindrom, sampai dengan orang yang memiliki radang usus.
Cara penanganan
Apabila orang-orang terdekat sudah terlanjur mengkonsumsi buah kecubung, maka yang bersangkutan harus segera mendapatkan penanganan medis.
Para pengguna katinona harus menjalani penatalaksanaan yang tepat untuk menanggulangi rasa kecanduan zat narkoba.
Pemberian obat-obatan seperti antipsikotropik anti-cemas, anti-depresan, dan juga anti psikotropik dengan jenis dan dosis yang harus tepat.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa