Suara.com - Pegiat media sosial Guntur Romli melayangkan kritikan pedas terhadap Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika. Ia bahkan menyebut bahwa pemimpin Kabupaten Purwarkarta itu sudah salah dalam memilih guru ngaji.
Kritikan tersebut disampaikan Guntur Romli melalui akun Twitternya. Ia menyoroti sosok Anne Ratna yang menggugat cerai mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Guntur Romli juga mengkritik aksi Anne Ratna yang sempat memicu kontroversi karena menutup tempat ibadah. Menurutnya, dua aksi Anne itu menandakan bahwa Bupati Purwakarta tersebut sudah salah guru ngaji.
"Sepertinya Bupati Purwakarta ini salah guru ngaji, masa suami sendiri digugat cerai dan menutup rumah ibadah," sentil Guntur Romli dalam cuitannya, seperti dikutip Suara.com, Kamis (13/4/2023).
Baca Juga: Bupati Anne Ratna Bagi-bagi Nmax, Guntur Romli: Bisanya Nutup Tempat Ibadah dan Manjakan Pejabat
Sebelumnya, Guntur Romli mempertanyakan kebijakan Anne Ratna yang bagi-bagi motor dinas Nmax bagi kepala desa di Purwakarta. Ia mengkritik hal itu sebagai 'kebijakan aneh', mengingat Purwakarta lebih membutuhkan perbaikan infrastruktur.
"Kebijakan aneh Bupati Purwakarta. Bukannya memperbaiki jalan-jalan yang rusak, tetapi malah bagi-bagi motor untuk pejabat-pejabat," kritik Guntur.
Tak ayal, Guntur pun menuding bahwa aksi bagi-bagi 183 motor dinas itu sebagai kampanye terselubung Anne, agar berjaya di Pilkada 2024. Terlebih, motor-motor itu dinilai lebih bertujuan untuk memanjakan pejabat.
"Kampanye terselubung untuk Pilkada 2024? Bisanya cuma nutup tempat ibadah dan memanjakan pejabat-pejabat. Nasibmu Purwakarta sejak ditinggal Kang Dedi Mulyadi," tandas Guntur.
Kritikan menohok yang disampaikan Guntur Romli itu tentu menuai atensi yang cukup besar bagi warganet. Terbukti, cuitannya telah mendapatkan ratusan tanda suka hingga berita ini dipublikasikan.
Baca Juga: Cek Fakta: Sadar Diri, Anne Ratna Mustika Minta Rujuk dengan Dedi Mulyadi?
Warganet juga langsung menggereduk kolom komentar dengan beragam pendapat. Banyak yang memberikan kritikan terhadap kinerja Bupati Purwakarta tersebut.
"Padahal awal jadi Bupati Purwakarta hasil jerih payah suaminya meyakinkan masyarakat Purwakarta karena suaminya telah habis masa jabatanya. Masyarakat Purwakarta masuk yakin dan menghargai suaminya. Infonya jandanya mau nyalon lagi jadi Bupati paling nyungseb," komentar warganet.
"Teken kontrak sama guru ngaji nya. Guru ngaji pinter," sentil warganet.
"Nah kan sesuai prediksi. Tapi waktu gugat cerai masih isu gelagatnya juga udah rada-rada gitu," sindir warganet.
"Bupati terburuk Purwakarta. Jalan rusak, jembatan di perumahan Jati amblas, tidak bisa dilewati warga, tapi tidak ada tanggapan," kritik warganet.
"Jelas ini berharap dukungan untuk Pilkada berikutnya. Bukan justru memikirkan kepentingan masyarakat," komentar warganet.