Ungkit Nikah Siri dengan Linda dalam Pledoinya, Teddy Minahasa: Saya Muslim, Dia Kristen

Kamis, 13 April 2023 | 11:46 WIB
Ungkit Nikah Siri dengan Linda dalam Pledoinya, Teddy Minahasa: Saya Muslim, Dia Kristen
Terdakwa kasus penilapan barang bukti sabu Teddy Minahasa membacakan nota pembelaan atau pleidoi di PN Jakarta Barat. (Suara.com/Dea)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Terdakwa kasus peredaran narkoba Teddy Minahasa kembali membantah pengakuan terdakwa Linda Pujiastuti yang mengaku pernah menikah siri dengannya.

Pernyataan itu disampaikan Teddy dalam nota pembelaan atau pleidoinya setelah jaksa penuntut umum (JPU) menyampaikan tuntutan hukuman pidana mati.

"(Linda) mengaku menikah siri. Saya Muslim dan dia Kristen. Nikah siri hanya di Islam," kata Teddy di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis (13/4/2023).

Lebih lanjut, dia mengaku sebelumnya tidak mengetahui nama asli Linda. Sebab, Teddy mengenal perempuan tersebut dengan nama Anita. Lantaran itu, mantan Kapolda Sumatera Barat itu merasa aneh jika menikahi seseorang tanpa mengetahui nama aslinya.

Baca Juga: Bacakan Pledoi, Teddy Minahasa: Saya Sengaja Dibidik Untuk Dijatuhkan

Selain itu, lanjut Teddy, Linda juga memiliki suami sehingga tidak mungkin dinikahinya secara siri.

"Bagaimana sudah punya suami bisa menikah lagi?" ujar Teddy.

Sebelumnya, Teddy Minahasa dituntut hukuman pidana mati karena dinilai bersalah melanggar pasal primer Pasal 114 Ayat 2 jucto Pasal 55 KUHP.

JPU mengungkapkan pertimbangan mereka menuntut terdakwa Teddy Minahasa dengan hukuman pidana mati.

Dalam sidang pembacaan tuntutan, jaksa menilai Teddy telah menikmati keuntungan dari hasil penjualan jenis sabu sebagai hal memberatkan.

Baca Juga: Bacakan Pleidoi Kasus Tilap Sabu, Teddy Minahasa Kutip Surah Al-Baqarah Tentang Kewajiban Muslim Berpuasa

Lebih lanjut, hal memberatkan lainnya ialah status Teddy yang merupakan anggota Polri sebagai Kapolda Sumatera Barat yang seharusnya menjadi garda terdepan untuk memberantas peredaran gelap narkoba.

"Namun, terdakwa justru melibatkan dirinya dan anak buahnya dengan memanfaatkan jabatannya dalam peredaran gelap narkotika sehingga sangat kontradiksi dengan tugas dan tanggungjawab sebagai Kapolda dan tidak mencerminkan seorang aparat penegak hukum yang baik dan mengayomi masyarakat," kata jaksa di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis (30/3/2023).

Kemudian, jaksa juga menilai Teddy telah merusak kepercayaan publik terhadap institusi Polri yang anggotanya sekitar 400 ribu personel. Perbuatan Teddy juga disebut telah merusak nama baik Polri.

Teddy yang tidak mau mengakui perbuatannya san berbelit-belit dalam memberikan keterangan di persidangan juga disebut menjadi hal yang memberatkan tuntutan.

"Perbuatan terdakwa sebagai kapolda telah menkhianati perintah presiden dalam penegakan hukum dan pemberantasan peredaran narkotika," lanjut jaksa.

Terakhir, Teddy disebut tidak menjalankan program pemerintah dalam pemberantasan peredaran gelap narkoba. Sementara itu, JPU menilai tidak ada hal yang meringankan tuntutan terhadap Teddy.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI