Bau Tak Sedap di Balik IPO Harita Group: Isu Cemari Lingkungan Hingga Kabar Caplok Lahan Warga Pulau Obi

Kamis, 13 April 2023 | 01:11 WIB
Bau Tak Sedap di Balik IPO Harita Group: Isu Cemari Lingkungan Hingga Kabar Caplok Lahan Warga Pulau Obi
Ilustrasi: Perusahaan Harita Group di Pulau Obi (Dok Tangkapan Layar YouTube Harita Nickel)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Keempat, sampai saat ini masyarakat Desa Kawasi masih menggunakan sumber air yang ada dan berdasarkan pengujian rutin dinyatakan masih memenuhi baku mutu. Mataair Desa Kawasi secara kuantitas juga cukup besar terbukti dengan masih banyaknya air berlebih yang
mengalir kehilir.

Kelima, tidak ada limbah yang dibuang ke sungai dan mengalir ke laut. Perseroan menempatkan sisa hasil pengolahan (SHP) dari smelter pyrometallurgy berupa slag nikel di lubang bekas tambang dan sebagian dimanfaatkan menjadi bahan pembuatan batako, precast dan lapisan untuk pengeras jalan.

Sementara SHP dari refinery hydrometallurgy diolah menggunakan filter press dan ditempatkan dilubang bekas tambang (drystack). Adapun jika ada air dari proyek kami yang keluar ke lingkungan, sudah melalui proses pengolahan terlebih dahulu dan memenuhi baku mutu yang ditetapkan.

Keenam, tidak ada ambil alih lahan warga secara sepihak, intimidasi dan kekerasan berulang. Perseroan sangat menghormati hak asasi manusia. Perseroan menggunakan area kawasan hutan yang diperoleh melalui Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH). Apabila ada tanaman masyarakat di dalam kawasan hutan tersebut, atas dasar itikad baik, Perseroan menggantinya dengan program tali asih atau ganti untung tanaman dengan berpedoman pada Peraturan Bupati Halmahera Selatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI