Lebaran di Arab Jatuh Pada 21 April, Ini Hitung-hitungan 1 Syawal di Indonesia

Rabu, 12 April 2023 | 19:58 WIB
Lebaran di Arab Jatuh Pada 21 April, Ini Hitung-hitungan 1 Syawal di Indonesia
Umat Islam melaksanakan salat Idul Idha 1443 H di lapangan kawasan lereng Gunung Sumbing Desa Reco, Kertek, Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu (9/7/2022). [ANTARA FOTO/Anis Efizudin/nym]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Dewan Direksi Emirates Astronomy Society, Ibrahim Al Jarwan menyampaikan hasil perhitungannya di mana 1 Syawal 1444 Hijriyah jatuh pada Jumat (21/4/2023). Hal tersebut berbeda dengan pertimbangan yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai prakiraan hilal saat matahari terbenam sebagai penentu 1 Syawal 1444 Hijriyah di Indonesia.

Melansir gulfnews, Ibrahim yang juga anggota Uni Arab untuk Astronomi dan Ilmu Antariksa (AUASS) memperkirakan Ramadhan akan dimulai pada 23 Maret dan berlangsung selama 29 hari.

Sementara itu, ahli astronomi Arab Saudi, Abdullah Al Khudairi, mengungkapkan kalau 1 Syawal bakal jatuh pada hari yang sama yakni Jumat.

Petugas melakukan pemantauan hilal awal Ramadhan 1444 Hijriah di Masjid Al Musyariin, Jakarta Barat, Rabu (22/3/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Petugas melakukan pemantauan hilal awal Ramadhan 1444 Hijriah di Masjid Al Musyariin, Jakarta Barat, Rabu (22/3/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

Akan tetapi, Arab Saudi akan tetap melakukan pengamatan langsung guna memastikan kapan jatuhnya 1 Syawal.

Baca Juga: Ide Wisata Libur Lebaran 2023 di Bandung, Dijamin Seru!

"Di Arab dan kota-kota Islam, bulan sabit baru akan tetap ada setelah matahari terbenam pada hari itu untuk jangka waktu antara 10 dan 35 menit,” kata ahli astronomi Gad al-Qady melansir Ajel News.

Hal serupa juga akan terjadi di Mesir di mana Lebaran akan jatuh pada Jumat. Kepala National Research Institute of Astronomy and Geophysics (NRIAG), Gad al-Qady menjelaskan kalau hilal 1 Syawal akan muncul tepat pada pukul 6.14 waktu Kairo pada Kamis (20/4/2023) atau tepat 29 Ramadhan 144 Hijriyah.

Sedangkan menurut prakiraan BMKG, ketinggian hilal di Indonesia saat matahari terbenam pada 20 April 2023, berkisar antara antara
0,75 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 2,36 derajat di Sabang, Aceh.

Kemudian, elongasi di Indonesia saat Matahari terbenam pada 20 April 2023, berkisar antara 1,48 derajat di Waris, Papua sampai dengan 3,09 derajat
di Sabang, Aceh.

Menurut kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) sebagai penentu penanggalan Hijriyah, ketinggian minimal 3 derajat didasarkan pada data global, elongasi minimal 6,4 derajat didasarkan pada rekor elongasi bulan terdekat.

Baca Juga: Bos Bulog Jamin Daging Kerbau Asal India Halal dan Bebas PMK

Prakiraan itu mendukung kemungkinan Idulfitri di Indonesia jatuh pada Sabtu (21/4/2023).

"Contohnya negara kita, di kontur terlihat bahwa hilal paling tinggi terlihat di Aceh sekitar 2,25 derajat. Kebijakan di Indonesia meyakini besoknya adalah bulan baru atau 1 Syawal jika tinggi hilal lebih dari 3 derajat," terang Pelaksana tugas Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Muzli saat dihubungi Suara.com, Rabu (12/4/2023).

Menurut Muzli, itu menjadi salah satu syarat dari penentuan hilal di Indonesia.

"Karena syarat ini saja sudah tidak terpenuhi maka bulan Ramadhan digenapkan menjadi 30 hari hingga tanggal 21 April. Sehingga hari raya atau 1 Syawal adalah tanggal 22 April. Di negara lain mungkin kebijakannya bisa berbeda," ungkapnya.

Meski begitu, prakiraan BMKG tersebut bukan menjadi keputusan final. Karena keputusan penetapan 1 Syawal itu tetap dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) melalui sidang Isbat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI