Suara.com - Itikaf merupakan ibadah sunnah khusus di bulan Ramadhan. Itikaf dilaksanakan dengan cara berdiam diri (melaksanakan ibadah) di masjid. Lantas apakah perlu membaca niat itikaf sebelum memulai amalan ini?
Mayoritas ulama menganjurkan melaksanakan Itikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan secara khusyuk. Niat itikaf harus dibaca saat kita akan memulainya. Niat tersebut perlu dibaca sebab anjuran amalan ini tertuang dalam ayat Al Quran.
Dalil mengenai perintah atau anjuran melaksanakan ibadah Itikaf tercantum dalam surah Al Baqarah 125 dan 187. Dalam surat Al Baqarah disebutkan,
“Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah (Ka’bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia. Dan jadikanlah maqam Ibrahim itu tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, orang yang iktikaf, orang yang rukuk dan orang yang sujud.”
Kemudian dalam surat Al Baqarah ayat 187 disebutkan:
“…..Tetapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya…..”
Kedua ayat di atas dengan jelas menegaskan anjuran berbadah itikaf untuk meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT.
Niat Itikaf
Seperti yang sudah disinggung di atas, pelaksanaan Itikaf harus dimulai dengan membaca niat. Bacaan niat itikaf adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Itikaf 10 Hari Terakhir Ramadhan: Pengertian, Syarat, Niat, Tata Cara dan Waktu Pelaksanaan
Nawaitul i’tikaafa sunnatal lillaahi ta’aalaa