Suara.com - Aksi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang menertibkan warung karena buka siang hari di bulan puasa baru-baru ini menjadi viral. Peristiwa ini terjadi di Jalan Pasar Raya Baru, Padang, Sumatera Barat pada Selasa (11/4/2023).
Satpol PP menertibkan tiga warung yang tetap buka siang hari di tengah bulan Ramadhan. Kasi Operasi dan Pengendalian Satpol PP Kota Padang, Rozaldi menjelaskan, pihaknya sudah sempat memberikan peringatan kepada pemilik warung.
Rozaldi mengatakan bahwa peringatan yang disampaikan pihaknya kepada pemilik warung dilakukan sehumanis mungkin. Mereka diminta untuk tidak memfasilitasi orang yang makan pada siang hari.
Selain itu, Rozaldi juga beralasan bahwa penertiban warung tersebut dilakukan setelah mendapatkan aduan dan laporan dari masyarakat setempat. Aduan itu tentang adanya warung yang tetap menerima pelanggan untuk makan di siang hari.
Baca Juga: Bolehkah Bayar Utang Puasa Ramadhan Bareng Puasa Syawal? Ustaz Abdul Somad Bilang Begini
Dalam penertiban itu, Satpol PP turut menyita alat masak yang dipakai pemilik warung berjualan. Selanjutnya Satpol PP menegaskan bakal terus mengawasi rumah makan yang tetap berjualan selama siang hari pada Ramadhan.
Sebagai informasi, perbuatan tersebut disebut sudah menyalahi Surat Edaran Wali Kota Padang terkait dengan Operasional Usaha Pariwisata dan Imbauan kepada Masyarakat Selama Bulan Ramadhan 1444 Hijriah/2023.
Surat itu berisi bahwa pemilik rumah makan atau sejenisnya baru boleh membuka jam operasional mulai pukul 16.00 WIB. Itu juga dilakukan dengan tetap menerapkan prokes di lokasi usaha.
Rozaldi menegaskan bahwa Satpol PP bakal terus melakukan pengawasan terhadap warung makan di Padang setiap harinya selama bulan Ramadhan. Ia juga menghimbau kepada pemilik rumah makan untuk mematuhi aturan yang telah ada.
Adanya penertiban terhadap warung makan di Padang tersebut langsung memicu kontroversi di media sosial. Tidak sedikit masyarakat yang heran mengapa warung makan harus dilarang buka pada siang hari.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Jakarta, Rabu 12 April 2023
“Di tempatku aman, mau jualan siang mau nggak bebas aja, yang puasa ya puasa tetep aja puasa, nggak ngaruh,” tutur warganet.
“Urusan manusia sama Tuhan terlalu dicampuri sama pemerintah. Kalau orang puasanya karena gak ada warung buka, bukan karena Allah, kira-kira masih dapat pahala gak ya?” tanya warganet.
“Kasihan umat Islam zaman now, ibadah aja minta dihargai dihormati dan kalau bisa dilayani. Ibarat anak sekolah ujian maka wajib suruh tenang dan juga kasih contekan,” kritik warganet.
“Puasa kok liat orang makan dikit ngamuk. Gak bisa nahan hawa nafsu latihan dulu puasa setengah hari bos,” sentil warganet.
“Padang intolerannya tinggi sesuai survei, gak heran,” tambah yang lain.
“Orang tertutup kok tempatnya. Barangkali ada yang dalam perjalanan mudik atau musafir, dan perempuan yang sedang datang bulan atau orang sakit dia ingin makan, bukankah itu simbiosis mutualisme saling menguntungkan. Tidak ada yang merasa dirugikan kan? Heh lihatlah mereka yang pesta narkoba di siang bolong?” komentar warganet.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa