Suara.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengaku sempat mengajak mantan koleganya di lembaga antirasuah itu untuk bertemu menjelaskan terkait polemik yang terjadi.
Sebelumnya diberitakan, pada Senin (10/3/2023) kemarin, Saut Situmorang, Abraham Samad, Bambang Widjojanto, Novel Baswedan hingga mantan Penasehat KPK Abdullah Hehamahua, dan Budi Santoso melakukan unjuk rasa di Gedung Merah Putih KPK.
Mereka mendesak Ketua KPK Firli Bahuri mundur karena diduga membocorkan dokumen penyelidikan korupsi di Kementerian ESDM.
Alex mengklaim berusaha mengajak mereka bertemu di lantai 15 Gedung KPK, namun usaha tersebut ditolak.
Baca Juga: Klaim Independen Tindak Firli Bahuri, Ketua Dewas KPK: Kamu Sanksi sama Saya?
"Saya suruh naik ke lantai 15, enggak ada yang mau," kata dia ditemui wartawan di Kantor Dewas KPK, Jakarta, Selasa (11/4/2023).
Dia menyebut, ajakannya untuk bertemu itu untuk menjelaskan sejumlah hal yang menjadi pertanyaan Abraham Samad dan kawan-kawan.
"Coba ke sini lah, saya bilang begitu, nanti saya bisa jelaskan kok semua itu. Kalian semua yang dipertanyakan," kata Alex.
Selain itu, terkait Abraham Samad dan kawan-kawan yang akan melaporkan Firli Bahuri ke kepolisian, Alex mengaku tidak mempermasalahkannya.
"Kan itu semua hak masyarakat, kami juga enggak bisa mencegah, 'eh jangan dilaporin dongm'," kata Alex.
Baca Juga: Perkara Pecat Brigjen Endar Priantoro, Dewas KPK Periksa Firli Bahuri dkk Besok
Unjuk rasa yang digelar Abraham Samad dan kawan-kawan tergabung dalam Koalisi Masyarakat -yang juga turut diikuti kelompok aktivis, di antaranya ICW, LBH Jakarta, YLHBI IM57,LBH Muhammadiyah, dan Amnesty Internasional Indonesia.
Setelah menggelar unjuk rasa, mereka mendatangi Kantor Dewan Pengawas KPK untuk melaporkan Firli Bahuri.
Ketua KPK Firli Bahuri belakangan ini dilaporkan sejumlah pihak atas dugaan pelanggaran etik.
Pertama soal pemecatan Brigjen Endar Priantoro. Kedua, Firli Bahuri diduga membocorkan dokumen penyelidikan kasus korupsi di Kementerian ESDM.