Suara.com - Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Batang, Wildan, telah resmi ditetapkan polisi sebagai tersangka kasus pencabulan. Pria berusia 57 tahun itu diduga melakukan pencabulan terhadap 14 santriwati di bawah umur.
Kapolres Batang AKBP Saufi Salamun, didampingi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mengatakan bahwa 8 santriwati mengalami luka robek di bagian alat vitalnya karena diperkosa Wildan. Sedangkan enam korban lainnya dicabuli.
Saat ini polisi tengah melakukan pengembangan terhadap kasus tersebut karena kemungkinan jumlah korban masih akan terus bertambah. Pasalnya, pelaku telah melancarkan aksi bejatnya sejak tahun 2019 silam.
Wildan melancarkan aksi pencabulannya dengan membawa korban ke kantin. Di sana, ia menjanjikan korban akan mendapatkan 'karomah' jika bersetubuh dengannya.
Tak hanya itu, pelaku juga menggunakan modus menikah siri terhadap korbannya. Pelaku berpura-pura melakukan ijab kabul dengan korban tanpa kehadiran saksi, sehingga korban merasa sudah dinikahi pelaku.
Aksi ijab kabul abal-abal pelaku itu akhirnya dilanjutkan dengan pencabulan hingga pemerkosaan terhadap korban. Seusai melepaskan hawa nafsunya, pelaku memberikan sogokan uang jajan dan mengancam korban untuk tidak mengadu ke siapapun, terutama orang tua.
Lantas, apa itu karomah? Modus yang dipakai pengasuh Ponpes buat cabuli 14 santriwati tersebut?
Para pemeluk agama Islam tentu saja sudah tidak asing lagi dengan adanya anugerah Allah SWT, baik itu yang tertuang kitab suci Al-Quran, riwayat kisah para wali Allah, serta kejadian luar biasa dialami manusia.
Dalam agama Islam, semua dibagi menjadi empat macam yakni Mukjizat, Karomah, Ma’unah dan Irhas. Untuk karomah sendiri, ia memiliki arti anugerah untuk para wali.
Namun, karomah juga kerap dinilai sebagai ujian dari Allah. Hal tersebut dikarenakan para wali berbeda dengan para Nabi. Melalui karomah, keimanan para wali akan diuji apakah menjadi lebih beriman atau malah semakin sombong.
Karomah berarti anugerah dari Allah yang secara bahasa bisa diartikan kehormatan atau kemuliaan. Tidak hanya itu, karomah juga diartikan sebagai kejadian luar biasa di luar logika dan kemampuan manusia biasa, yang terjadi pada diri seseorang yang memiliki pangkat Wali.
Pengertian karomah sendiri berbeda dengan mujizat, karena merupakan sebuah keistimewaan yang diberikan Allah SWT kepada umatnya, agar mereka percaya akan kebesaran Tuhan.
Karomah juga disebut juga dengan suatu ujian, pada saat hamba yang bersangkutan berubah menjadi congkak atau sombong, maka karomah yang ia terima tersebut menjadi sebuah istidraj.
Sebaliknya, jika karomah itu sanggup membuat seseorang menjadi rendah hati dan menguatkan iman, maka Allah akan mengangkat derajatnya.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa