Suara.com - Eks ketua umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, mengatakan bahwa dirinya bebas dari bui tidak akan membawa permusuhan dan pertentangan.
Ia mengaku hanya akan memperjuangkan keadilan usai bebas dari Lapas Sukamiskin.
"Mohon maaf kalau ada yang berpikir saya keluar, merdeka, bebas. Ini kemudian mendatangkan atau melahirkan permusuhan atau pertentangan, saya katakan mohon maaf, tidak! tidak!" kata Anas dalam pidatonya usai bebas di Lapas Kelas 1 Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/4/2023).
Anas menegaskan, dalam hidupnya tidak ada kamus soal pertentangan dan permusuhan. Tetapi yang ada hanya ada kamus perjuangan keadilan.
"Andai dalam pejuangan keadilan itu ada yang merasa termusuhi, mohon maaf bukan karena saya hobi permusuhan, tetapi itu karena konsekuensi perjuangan keadilan," ungkapnya.
Namun ia mengingatkan, dirinya memiliki sikap menjunjung persahabatan. Menurutnya, sikap tersebut yang ingin dia garis bawahi usai bebas dari bui.
"Jadi hati saya, sikap saya adalah sikap persaudaraan sikap persahabatan. Itu ingin saya garis bawahi," tuturnya.
"Dan mohon maaf, sesungguhnya saya ingin menyampaikan, hal-hal lain, tapi saya menduga pak Kalapas dan pak Kadivpas capek mendengarkan. Jadi kita lanjutkan nanti di tempat berikutnya," sambungnya.
Sebelumnya, Anas Urbaningrum resmi menghirup kebebasannya setelah menjalani masa-masa di bui selama 9 tahun 3 bulan.
Saat keluar dari Lapas Sukamiskin, ia disambut simpatisan dan pendukungnya yang sudah berkumpul di halaman lapas. Pada kesempatan tersebut, ia menyampaikan pidato pembebasannya.