6 Cara Membedakan Barcode QRIS Asli dan Palsu, Waspada Penipuan Barcode Kotak Amal

Selasa, 11 April 2023 | 16:24 WIB
6 Cara Membedakan Barcode QRIS Asli dan Palsu, Waspada Penipuan Barcode Kotak Amal
Cara Membedakan Barcode QRIS Asli dan Palsu, Waspada Penipuan Barcode Kotak Amal [ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Heboh kasus penipuan mengganti QRIS kotak amal Masjid Nurul Iman Blok M Square di Jakarta Selatan. Lalu bagaimana ya cara membedakan QRIS asli dan palsu?

Aksi penipuan mengganti QRIS kotak amal itu berlangsung pada Kamis (6/4) tetapi baru diketahui hari Minggu (9/4) sekitar pukul 11.00 WIB. Kecurigaan muncul karena tidak ada pengurus masjid yang menempelkan QRIS untuk sumbangan masjid.

Pelaku ketahuan setelah terekam CCTV dan kini sticker tersebut sudah dicabut.  Pihak masjid pun menghimbau seluruh jemaah memastikan keaslian tujuan yang tertera pada QRIS tersebut untuk melakukan sumbangan.

"Sudah teridentifikasi dan ditangani oleh Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya," singkat Trunoyudo kepada wartawan, Selasa (11/4/2023).

Baca Juga: Sosok Pria yang Tempel QRIS Palsu di Kotak Amal: Pernah Beraksi di Masjid Lain, Kini Ditangkap

Berkenaan dengan itu, berikut cara membedakan barcode QRIS asli dan palsu serta menghindari phising.

1. Scan dari Lembaga Resmi

Untuk mengetahui keaslian QRIS yakni hanya dengan memindai QRIS dari lembaga yang resmi. Hindari melakukan scanning QR Code dari sumber tidak resmi.

2. Periksa Keaslian

QRIS pada umumnya dicetak agar mudah untuk dipindai. Masyarakat diharap memeriksa keaslian poster tersebut. Contohnya ketika melakukan pembelian pada toko A, pastikan QRIS tersebut berasal dari toko A yang tercantum pada layar smartphone.

Baca Juga: 20 Kotak Amal jadi Sasaran, Cerita Terbongkarnya Jejak Iman Mahlil Lubis Penipu Modus QRIS di Masjid Istiqlal

3. Pengecekan Ulang

Lakukan pengecekan ulang URL QRIS ketika muncul saat melakukan pemindaian. Perhatikan apakah ada kejanggalan situs atau tanda yang tidak wajar. Segera tanyakan kepada pemilik QRIS untuk memastikan kebenarannya.

4. Hindari Pembagian QR Code

Cara lain untuk menjaga keamanan adalah dengan tidak membagikan QR code identitas pribadi ke orang lain. Contohnya jangan bagikan QR Code kartu vaksin.

Hindari mengunggah kartu vaksin ke media sosial agar tidak disalahgunakan oleh orang lain. Jaga data pribadi seaman mungkin untuk menghindari tindak kejahatan.

5. Ketahui Jumlah Maksimal Transaksi

Melansir dari bi.go.id, terdapat pembatasan nominal transaksi QRIS paling banyak yakni Rp10.000.000 per transaksi. Oleh karena itu, jika terdapat transaksi lebih dari nominal tersebut, maka jangan lanjutkan transaksi. Nominal tersebut telah ditetapkan dengan manajemen risiko penerbit.

6. Ketahui Jenis Pembayaran yang Menggunakan QRIS

Jenis pembayaran yang menggunakan QRIS ada 3 jenis. Jenis-jenis tersebut adalah Merchant Presented Mode (MPM) Statis, MPM Dinamis, dan Customer Presenter Mode (CPM).

DPM Statis adalah sticker QRIS atau printed out QRIS yang pengguna cukup melakukan pemindaian terhadapnya. Pengguna cukup masukkan nominal dan PIN kemudian klik bayar.

Kemudian untuk MPM Dinamis adalah merchant harus memasukkan nominal pembayaran terlebih dahulu kemudian akan muncul scan QRIS yang tercetak. Pada umumnya cetakan ini ada pada kertas termal yang digunakan sementara.

Selanjutnya SPM adalah QRIS yang ditunjukkan oleh pelanggarn yang ditambilkan dari aplikasi pembayaran. QRIS ini dipindai oleh merchant.

Kontributor : Annisa Fianni Sisma

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI