Suara.com - Momen panas sempat terjadi dalam rapat dengar pendapat (RDP), Senin (10/4/2023). Saat itu, Direktur Utama (Dirut) Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Chalid Said Salim, diusir oleh Komisi VII DPR RI. Lantas, apa yang menjadi duduk perkaranya?
Sebelum itu, rapat tersebut turut dihadiri Dirut Pertamina Hulu Energi (PHE) Wiko Migantoro dan Dirut Pertamina Hulu Rokan (PHR) Jaffee Arizon. PHI sendiri merupakan anak usaha PHE. Sementara, PHE adalah subholding upstream di PT Pertamina.
Pengusiran berawal dari interupsi Anggota Komisi VII DPR Fraksi PAN, Nasril Bahar soal ketidakhadiran Chalid dalam kunjungan kerja ke Pertamina Hulu Mahakam (PHM), Balikpapan, Kalimantan Timur pada 7 Februari 2023 lalu. Hal ini menyebabkan tidak adanya aktivitas sampai pukul 8 malam.
"Dirut PHI tidak hadir di kunjungan tersebut. Kami landing jam 10 pagi seharusnya kita melakukan kunjungan ke PHM berhubung karena dirut tidak hadir di sana sampai pukul 8 malam kita tidak ada kegiatan sama sekali," ujar Nasril, Senin (10/4/2023).
Baca Juga: Intip Isi Garasi Mobil Mewah Chalid Said Salim, Dirut PHI yang Diusir Anggota DPR RI
Nasril menambahkan bahwa kunjungan itu berakhir dengan focus group discussion (FGD) bersama SKK Migas di malam hari. Chalid juga, disebutkannya, tidak memberikan kabar apapun. Padahal, namanya masuk ke dalam daftar undangan. Menurutnya, Chalid melecehkan DPR.
"Saya pikir ini sebuah pelecehan terhadap parlemen apapun namanya sama sekali tidak ada penghargaan kepada Komisi VII di hadapan PHM pada waktu itu. Justru karena itu sebelum dimulai kita minta klarifikasi dulu," lanjut Nasril.
Perilaku Chalid yang dinilai melecehkan DPR, ditambahkan oleh Anggota Komisi VII Fraksi Golkar Lamhot Sinaga. Menurutnya, saat itu Chalid seolah menghilang dan tidak memberikan pernyataan apapun atas ketidakhadirannya, bahkan sampai rapat Senin (10/4/2023) kemarin.
"Bahkan sampai rapat hari ini tidak ada surat, pernyataan apapun gitu lho, atas ketidakhadirannya pada saat itu," ungkap Lamhot.
Setelahnya, para anggota Komisi VII lain saling menginterupsi untuk mengutarakan ketidaksukaannya dengan perilaku Chalid. Lalu, Anggota Komisi VII DPR Fraksi Demokrat, Muhammad Nasir, meminta agar pimpinan rapat bisa mengusir Chalid
Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Chalid Said Salim, Bos Pertamina Hulu Indonesia yang Diusir DPR RI
"Saya izin pimpinan, kita enggak usah mulai rapat ini sebelum dia (Chalid) keluar dari ruangan ini. Enggak ada gunanya juga. Karena sebagai pertanggungjawaban, ada Pak Wiko dan dua dirut lagi harusnya datang di sini," kata Nasir.
Menanggapi permintaan itu, Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto memutuskan untuk mengusir Chalid dari ruangan rapat. Ia kemudian mengatakan bahwa akan ada proses selanjutnya dari pengusiran yang dilakukan kepada Dirut PHI ini.
"Berdasarkan masukan dari berbagai anggota yang terhormat, pimpinan rapat mengambil sikap dipersilakan dirut PHI untuk meninggalkan rapat ini untuk selanjutnya nanti ada proses selanjutnya," kata Sugeng.
Dirut Pertamina Hulu Indonesia Meminta Maaf
Sebelum meninggalkan ruangan rapat, Chalid menyampaikan permintaan maaf atas ketidakhadirannya dalam kunjungan kerja ke PHM. Ia pun memberikan alasan mengapa dirinya tak datang yakni karena saat itu ada pembahasan untuk program PHM dan Kementerian ESDM.
"Saya Chalid Said dirut PHI, dalam kesempatan ini menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada Komisi VII karena pada saat kunjungan kerja ke Balikpapan. Kalau sedikit saya sampaikan bahwa pada saat yang bersamaan kami sedang membahas rencana jangka panjang dengan komisaris dan ada insentif untuk program PHM dengan teman-teman ESDM," ujar Chalid.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti