Suara.com - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum dijadwalkan bebas dari Lapas Sukamiskin pada hari ini, Selasa (11/4/2023). Bebasnya Anas Urbaningrum ini membuat banyak pihak mulai memberi respons, terutama bagi mereka yang mengetahui isu Anas akan segera menemui mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pasca keluar dari Sukamiskin.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief turut mengucapkan selamat kepada Anas Urbaningrum karena telah dinyatakan menghirup udara bebas. Andi Arief menyarankan Anas untuk memulai hidup baru yang lebih baik.
"Di bulan Ramadhan, di bulan yang baik ini saya ingin menyampaikan selamat menghirup udara bebas untuk Anas. Mulailah hidup yang baru, hidup yang lebih baik dari sebelumnya." ungkap Andi.
Tak hanya itu, Andi juga menyarankan mantan terpidana kasus korupsi Wisma Atlet Hambalang itu untuk meminta maaf kepada SBY.
Baca Juga: INFOGRAFIS Fakta-fakta Seputar Kebebasan Anas Urbaningrum
"Sebagai salah satu teman baik, saya juga menyarankan Anas untuk meminta maaf kepada SBY dan para kadernya atas kejadian yang menyebabkan partai ini hampir karam dalam kepemimpinan Anas," lanjut Andi.
Profil Andi Arief
Andi Arief sendiri bukanlah nama baru di dunia politik Indonesia. Lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM ini bahkan sudah berkecimpung di dunia politik sejak masih menjadi mahasiswa.
Sebagai seorang aktivis pro demokrasi, ia aktif di organisasi Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi(SMID) pada tahun 1990-an. Ia bahkan pernah menjabat sebagai ketua SMID pada tahun 1996.
Gerakan SMID yang dianggap mengancam Orde Baru membuat pemerintahan yang dipimpin Presiden Soeharto menyebabkan Andi dan rekan-rekannya diculik oleh aparat. Namun, Andi akhirnya berhasil dilepaskan dari jerat penculikan.
Hingga akhirnya di tahun 2004, Andi kembali muncul ke publik sebagai pimpinan organisasi relawan dalam mendukung salah satu calon presiden saat itu, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Andi sempat dikecam oleh para aktivis karena memilih menjadi relawan SBY. Hal itu karena SBY memiliki latar belakang perwira militer dan dinilai banyak memiliki bentrok dengan HAM saat itu. Hal tersebut tidak menggoyahkan keinginan Andi untuk mendukung ayah dari Agus Harimurti Yudhoyono tersebut.
Kariernya semakin menanjak saat menjadi "tangan kanan" SBY. Ia tercatat pernah menjabat sebagai Komisaris PT Pos Indonesia pada tahun 2006 hingga 2009. Ia juga pernah diangkat menjadi Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana pada tahun 2009. Ia pun juga bergabung dengan Partai Demokrat dan dipilih sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat 2015 hingga 2020.
Namun di tahun 2019, Andi Arief sempat ditangkap di sebuah hotel di kawasan Slipi, Jakarta Barat karena dugaan kepemilikan narkoba. Mengetahui hal tersebut, Demokrat langsung menggelar rapat darurat untuk membahas soal jabatan Andi Arief. Kini, Andi Arief pun menjabat sebagai Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat 2020 hingga 2025.
Kontributor : Dea Nabila