Sebagai informasi, batu yang dipakai Ponari itu memiliki ukuran sebesar tangan. Konon, batu yang ditemukan Ponari itu berasal dari petir yang menyambar pada Januari 2009.
Saat itu, Ponari yang masih duduk di bangku kelas 3 SDN Balongsari I sedang bermain hujan bersama teman-temannya. Tiba-tiba petir menyambar dengan suara keras dan menyambar di dekat Ponari.
Petir tersebut datang beserta batu yang hampir mengenai kepala Ponari. Kala itu, Ponari mengaku ia mengambil batu tersebut karena memancarkan cahaya biru.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma