Pelaku diduga juga menempelkan sticker QRIS di tiang maupun dinding masjid. Pihak masjid pun langsung mencopot sticker tersebut. Tak hanya itu, pelaku juga diduga pernah melakukannya di Kalibata City.
Sebagai informasi, pada dasarnya QRIS sulit dipalsukan karena formatnya tidak dapat dimodifikasi sesuai titik. QRIS hanya dapat dibaca oleh QRIS scanner, bukan manusia.
Hal itu, menurut Pengamat Keamanan Siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya, kerap menjadi faktor yang menyebabkan masalah.
Alfonso pun menyarankan pengguna QRIS, khususnya di tempat ibadah, untuk memantau sticker QRIS-nya dengan disiplin. Scan secara teratur untuk menghindari pencurian dengan modus tersebut.
Alfonso juga menyarankan QRIS tersebut sebaiknya ditempatkan di balik kotak terkunci transparan. Dengan demikian, orang akan mudah mendeteksi jika dipalsukan.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma