Belajar Dari Kasus Serial Killer Wowon Dan Mbah Slamet Banjarnegara, Jangan Pernah Percaya Penggandaan Uang!

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 10 April 2023 | 10:26 WIB
Belajar Dari Kasus Serial Killer Wowon Dan Mbah Slamet Banjarnegara, Jangan Pernah Percaya Penggandaan Uang!
Ilustrasi Slamet Tohari alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang Banjarnegara. (Suara.com/Ema)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Jangan Pernah Percaya Penggandaan Uang

Kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala menilai kejahatan semacam ini timbul karena masih banyaknya masyarakat yang ingin memperoleh kekayaan dengan cara instan. Keinginan semacam ini menurutnya sudah ada sejak berabad yang lalu. Bahkan, di era kekinian atau 4.0 keinginan semacam itu nyatanya masih ditemukan.

"Jadi jangan dikatakan bahwa pada era 4.0 lalu tidak ada keinginan seperti itu," kata Adrianus kepada Suara.com, Kamis, 6 April kemarin.

Adrianus menjelaskan, keinginan masyarakat memperoleh kekayaan secara instan itulah yang kemudian dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan penipuan seperti Aki Wowon Cs dan Mbah Slamet. Bermodal kecakapan komunikasi dan segala tipu dayanya, beberapa orang dengan keinginan besar menjadi kaya tersebut akhirnya terperangkap.

"Saya kira tidak ada kaitannya dengan sistem kepercayaan, ini lebih dorongan manusiawi untuk cepat kaya. Dorongan itu sebenarnya disadari sebagai menyimpang. Buktinya tamu-tamu dukun itu datang diam-diam dan tidak ada orang kampung yang melihat," ujar Adrianus.

Proses pemakaman 9 jenazah korban pembunuhan Slamet Tohari di Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara. (Suara.com/Citra Ningsih)
Proses pemakaman 9 jenazah korban pembunuhan Slamet Tohari di Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara. (Suara.com/Citra Ningsih)

"Ini penipuan saja kok. Namun bungkusnya klenik dan ditambah kekerasan yang dilakukan secara terencana," sambungnya.

Sementara cara Mbah Slamet mengubur korban di lahan miliknya dinilai Adrianus hanyalah cara untuk menghilangkan jejak kejahatannya. Hal ini diduga olehnya telah dipikirkan Mbah Slamet secara terencana.

"Karena milik sendiri tentu bebas dipakai untuk apa saja," tuturnya.

Menurut Adrianus, kejahatan semacam ini mungkin bisa dihindari apabila masyarakat memilik tingkat skeptis yang tinggi. Khususnya tidak mudah percaya dengan unggahan di media sosial yang menggiurkan.

Baca Juga: Seperempat Abad Menikah, Dukun Palsu Pengganda Uang Mbah Slamet Sudah Setahun Telantarkan Istri

"Juga hati-hati dengan orang yang pintar omong atau bermulut manis," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI