Sistem Penilaian UTBK 2023 Pakai Item Response Theory, Begini Penjelasannya

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 09 April 2023 | 06:00 WIB
Sistem Penilaian UTBK 2023 Pakai Item Response Theory, Begini Penjelasannya
Ilustrasi Cara Cek Hasil UTBK-SBMPTN 2022 di pengumuman-sbmptn.ltmpt.ac.id. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siswa kelas XII yang tak lolos Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) mesti bersiap-siap mengikuti Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2023. SNBT akan dilakukan dengan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) bagi setiap pesertanya.

Tahun ini, UTBK 2023 menganut sistem penilaian Item Response Theory (IRT) yang telah diterapkan sejak 2018. Melansir berbagai sumber, melalui sistem ini bobot skor untuk setiap soal akan berbeda tergantung tingkat kesulitan. Semakin sulit soal bobot nilainya akan semakin tinggi. 

Tingkat kesulitan soal tersebut tidak ditentukan di awal, melainkan setelah semua ujian selesai dan berdasarkan berapa banyak peserta yang menjawab benar atau salah di nomor soal tertentu.

Dengan sistem IRT pula jawaban salah tidak dikenai skor minus. Sistem IRT jauh berbeda dengan teori tes klasik yang memberikan empat poin untuk jawaban benar, -1 untuk jawaban salah, dan 0 jika tidak diisi. 

Baca Juga: Simak! Ini Cara Daftar UTBK-SNBT 2023

Secara lebih detail, sistem penilaian IRT akan digambarkan sebagai tiga tahap berikut. Tahap pertama yaitu seluruh jawaban benar akan diberi skor 1 poin, dan skor 0 untuk yang tidak dijawab. Tahap kedua yakni pendekatan teori respons butir (Item Response Theory) akan dilakukan. Setiap soal yang benar akan dianalisis kembali karakteristiknya dengan melihat kesulitannya dibanding soal lainnya. Tahap ketiga karakteristik tiap soal yang didapatkan di tahap dua akan dipakai untuk menghitung skor peserta. Soal yang relatif sulit akan mendapatkan bobot yang lebih tinggi dibanding yang lain.

Strategi Lolos Soal IRT 

Perlu strategi khusus untuk mengerjakan tes dengan model IRT apalagi untuk memetakan soal-soal yang kemungkinan memiliki bobot poin tinggi. Prioritaskan soal sulit atau dengan langkah lebih kompleks jika kamu memang menguasai konsepnya. Jika tidak, maka tak perlu merisaukan bobot soal. Kerjakan sebaik mungkin soal-soal yang teori atau konsepnya dikuasai. Tidak ada poin minus juga menjadi keuntungan karena itu berarti peserta bisa menjawab seluruh soal. 

Strategi lain adalah menyisakan dua menit terakhir untuk mengisi jawaban kosong. Tanpa poin minus untuk jawaban salah, maka mengisi soal tanpa berpikir bisa menjadi strategi jika sudah kepepet. Jika soal tersebut diisi dan kemungkinan benar, peserta akan memperoleh poin, jika salah pun tak merugi. 

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

Baca Juga: Cara Pendaftaran UTBK SNBT 2023, Jangan Sampai Terlambat!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI