Suara.com - Nama pengusaha Dito Mahendra saat ini masih menerima sorotan. Sebab, keterlibatannya dalam tindak pidana pencucian uang (TPPU) eks Sekretaris MA, Nurhadi belum jelas. Ia juga terciduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki 15 unit senjata api atau senpi di kediamannya.
Pria yang disebut-sebut sebagai kekasih penyanyi Nindy Ayunda itu diketahui merupakan cucu jenderal. Kakeknya, Brigjen (Purn) Sampurno meninggal pada tahun 1999.
Dito Mahendra sendiri memiliki sepak terjang kontroversi yang membuat namanya kian dikenal oleh publik.
Dito Mahendra punya 15 senpi
Baca Juga: Nikita Mirzani Tuding Nindy Ayunda Istri Siri Dito Mahendra?
Temuan ini bermula kala KPK melakukan penggeledahan di rumah Dito Mahendra yang terletak di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (13/3/2023). Adapun penggeledahan itu sendiri terkait kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) eks Sekretaris MA, Nurhadi.
Namun tak disangka, KPK malah menemukan 15 unit senjata api atau senpi. Temuan senpi itu pun langsung diserahkan ke Bareskrim Polri untuk diperiksa.
Hasilnya, 9 unit dinyatakan ilegal, seperti pistol dan senapan berjenis Glock 17, Revolver S&W, Glock 19 Zev, Angstatd Arms, Noveske Refleworks, AK 101, Heckler and Koch G 36, Heckler and Koch MP 5, dan Walther.
Namun, melalui kuasa hukumnya, Dito Mahendra mengaku senpi yang disebut ilegal itu sudah memiliki surat izin dari Kodam IV/Diponegoro.
Bareskrim Polri dan TNI AD kemudian membantah keterangan tersebut dengan mengatakan bahwa pernyataan soal izin tidak benar. Dito Mahendra kekinian tengah dicari polisi, tentara, dan penyidik KPK.
Baca Juga: Nindy Ayunda Datangi LPSK, Fitri Salhuteru Beri Sindiran Menohok
Sebab, hingga Kamis (6/4/2023), ia tak kunjung memenuhi panggilan untuk diperiksa terkait kasus TPPU Nurhadi dan senjata api. Melalui kuasa hukumnya, ia juga meminta pemeriksaan dijadwalkan ulang.
Konflik dengan Nikita Mirzani
Dito Mahendra kian dikenal usai dirinya terlibat konflik dengan Nikita Mirzani. Ia melaporkan sang artis ke Polresta Serang Kota pada 16 Mei 2022 lalu atas dugaan kasus pencemaran nama baik. Hal ini berawal dari unggahan Nikita.
Nikita Mirzani melalui Instagram Story-nya, membagikan dua foto Dito yang ia ambil dari Google dan situs berita. Saat itu, ia menyertakan tulisan yang diduga memiliki unsur penghinaan. Nikita juga beberapa kali mangkir dari panggilan polisi.
Penyidik Satreskrim Polresta Serang Kota kemudian melakukan penjemputan paksa terhadap Nikita di rumahnya pada 15 Juni 2022. Namun saat itu, Nikita tetap tak mau keluar dan sore harinya, ia mendatangi langsung Polresta Serang Kota.
Nikita pada Juli 2022, ditangkap ketika sedang berada di pusat perbelanjaan di kawasan Senayan, Jakarta Pusat. Saat itu, penangguhan penahanannya dikabulkan polisi sehingga dirinya hanya menjalani wajib lapor. Namun, pada 25 Oktober 2022 ia ditahan.
Selama memiliki konflik dengan Nikita, Dito Mahendra tidak pernah tampil ke hadapan publik atau menghadiri sidang. Sosoknya cuma memasrahkan kasus itu kepada kuasa hukumnya, Yafet Rissy. Untuk itu, Nikita Mirzani dibebaskan pada 29 Desember 2022.
Terseret di kasus penyekapan Nindy Ayunda
Tak hanya kasus dengan Nikita Mirzani, Dito Mahendra juga pernah diperiksa sebagai saksi atas kasus penyekapan yang dilakukan Nindy Ayunda terhadap mantan sopirnya, Sulaiman. Hal ini dilaporkan oleh istri sang sopir, Rini Diana.
Namun, Dito mangkir dari panggilan polisi. Sosoknya sebagai saksi korban juga tidak pernah muncul dalam persidangan.
Kasus tersebut juga dinyatakan berakhir usai Sulaiman membantah adanya penyekapan yang sempat dilaporkan istrinya. Ia mengatakan bahwa hal tersebut tidak pernah dialami oleh dirinya.
Punya pelat nomor militer
Tak cuma senpi, Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari juga membongkar, pihaknya turut menemukan pelat nomor militer di kendaraan yang diduga milik Dito.
Hal ini diketahui saat dilakukan proses penyelidikan dokumen senjata ilegal. Salah satu kendaraan milik Dito itu tersendiri tercatat memiliki alamat di kediaman Nindy Ayunda di Jakarta Selatan.
Dari temuan tersebut, pihak TNI AD pun menegaskan bakal melakukan penyelidikan terkait pelat nomor militer yang diduga dipasang di kendaraan Dito.
Lebih lanjut, Hamim sendiri mengaku belum bisa memastikan apakah nomor itu bodong atau memang milik seorang anggota TNI.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti