'Koleksi' Sanksi FIFA yang Pernah Diterima Indonesia Sepanjang Sejarah

Sabtu, 08 April 2023 | 11:58 WIB
'Koleksi' Sanksi FIFA yang Pernah Diterima Indonesia Sepanjang Sejarah
Ketua Umum PSSI Erick Thohir bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Paris, Prancis, Kamis (6/4/2023). [Foto: Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kancah sepak bola Indonesia kini dapat bernafas lega gegara FIFA tak jadi membebankan sanksi berat kepada Indonesia usai batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang rencananya digelar di Tanah Air.

Meski demikian, Indonesia tetap disanksi ringan sebagaimana yang telah didiskusikan oleh Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Umum PSSI rangkap Menteri BUMN Erick Thohir.

Sanksi ringan tersebut menambah daftar koleksi sanksi yang pernah diterima PSSI sepanjang sejarah berlaga di dunia.

Berikut daftar sanksi FIFA yang pernah diterima di Indonesia.

Baca Juga: Pengamat Ini Apresiasi Usaha Erick Thohir Minimalkan Sanksi FIFA

Buntut kisruh internal, FIFA bekukan PSSI

Tidak salah jika Presiden RI Joko Widodo dalam keterangan resminya sempat mewanti-wanti untuk tidak membawa politik ke dalam sepak bola. Sebab, hal itu pernah berdampak buruk ke sepak bola Indonesia, terbukti pada 2015 silam.

Kala itu, PSSI vs Kemenpora sempat kisruh hingga Menpora Imam Nahrawi mengeluarkan Surat Keputusan bernomor 0137 tentang pembekuan PSSI pada 17 April 2015.

Adapun pemerintah via Kemenpora turun tangan gegara PSSI menjadi ladang perebutan kekuasaan dan sarat akan konflik.

Kisruh tersebut tak lain berkat keputusan Kemenpora melalui Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) memutuskan mengecualikan  Arema Cronus dan Persebaya Surabaya dari QNB League 2015.

Baca Juga: PSSI Mulai Hilangkan TC Jangka Panjang, Timnas Indonesia U-22 Jadi 'Kelinci Percobaan'

Sebab waktu itu kepemilikan Arema Cronus dan Persebaya sedang disengketakan. Sayangnya, PSSI tak mengindahkan imbauan tersebut hingga akhirnya Imam Nahrawi harus turun tangan.

Kisruh internal PSSI tersebut dilirik oleh FIFA hingga memutuskan untuk memberikan suspensi alias membekukan PSSI secara sementara.

PSSI atas langkahnya tersebut dinilai melanggar Statuta FIFA pasal 13 tentang Kewajiban Anggota, 14 ayat 1 tentang suspensi, dan 17 tentang kebebasan anggota dan turunannya.

'Hampir' disanksi gegara Tragedi Kanjuruhan

Insiden berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur seharusnya berbuah sanksi berat dari FIFA karena adanya pelanggaran prosedur keamanan.

Insiden tersebut mengakibatkan ratusan korban jiwa dan keluarga yang kini trauma akan kehilangan orang tercinta mereka usai insiden berdarah tersebut.

Adapun berkat lobi Jokowi dan PSSI kepada Infantino, Indonesia tidak menerima sanksi berat dari FIFA.

"Hari Senin malam saya telah bertelepon langsung, berbicara langsung dengan Presiden FIFA Infantino, berbicara banyak mengenai tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, dan juga berbicara mengenai Piala Dunia U20 FIFA," kata Presiden Jokowi, Rabu (5/10/2022).

Pembekuan dana FIFA buntut batalnya Indonesia jadi tuan rumah FIFA U-20 2023

Enam tahun setelah Indonesia disanksi, FIFA kembali memberikan 'hukuman' kepada sepak bola Indonesia sebagai imbas dari batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Sebagai informasi, pembatalan tersebut dilatarbelakangi oleh FIFA dalam surat resminya menilai banyaknya intervensi pemerintah dalam ajang Piala Dunia U-20. Disinyalir bahwa salah satu bentuk intervensi tersebut adalah penolakan Israel sebagai partisipan FIFA U-20.

Sebagaimana yang diungkap oleh Erick Tohir, FIFA hanya memberikan sanksi ringan berupa pembekuan dana FIFA Forward.

Pembekuan dana tersebut tentu akan berdampak pada operasional PSSI sebagai payung sepak bola dalam negeri.

"Setelah saya menyampaikan pesan Presiden Jokowi, dan menjelaskan cetak biru sepak bola kita, FIFA hanya memberikan sanksi administrasi berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI," bunyi pernyataan Erick Thohir dikutip dari laman resmi PSSI.

Sanksi ini menjadi sinyal bahwa sepak bola Indonesia harus berbenah agar mengembalikan marwahnya di kancah dunia.

"Saya sudah berusaha maksimal saat bertemu dengan FIFA. Dengan sanksi ini, kita masih terus melanjutkan program transformasi sepakbola bersama FIFA," terang Erick.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI