Kontroversi Admin Menfess Jadi Tersangka Kasus Baju Bekas Sitaan Buat Lebaran

Ruth Meliana Suara.Com
Jum'at, 07 April 2023 | 09:14 WIB
Kontroversi Admin Menfess Jadi Tersangka Kasus Baju Bekas Sitaan Buat Lebaran
Ilustrasi logo Twitter. (Unsplash/Alexander Shatov)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tiga orang yang diduga menyebarkan berita hoaks soal baju impor bekas atau thrift bisa dibawa pulang oknum polisi menjadi tersangka. Salah seorang dari tersangka itu adalah IAS pemilik akun Twitter @Askrlfess. 

Polisi lantas mengembangkan kasus ini dengan menangkap EW dan AM, yang juga berperan dalam membuat narasi tersebut. Simak polemik admin Menfess jadi tersangka di kasus polisi bawa pulang baju sitaan berikut ini.

Kronologi kejadian

Kejadian ini bermula ketika akun base Twitter @Askrlfess mencuitkan soal dugaan polisi membawa pulang baju sitaan pada 30 Maret 2023. Cuitan itu juga menyertakan foto puluhan baju impor bekas yang disita aparat kepolisian.

Baca Juga: Polda Sulsel Tak Kunjung Penuhi Hak Helmut Dirawat, Halius Hosen: Jaksa Wajib Ingatkan Aturan Hukum ke Polisi

"[Askrl] Bayangin barangmu disita terus dikasih ke orang-orang. Padahal kamu sendiri ngurus izinnya ribet wkkwkwk," bunyi cuitan akun itu.

"Ngakak banget punya aa katanya 'gausah beli baju lebaran. Di kantor banyak barang-barang sitaan nanti di bawa pulang', resiko punya aa kerja di Dirkrimsus ya gini," bunyi narasi dalam foto.

Cuitan itu dalam sekejap langsung viral dan jadi perhatian publik. Tak sedikit warganet yang meninggalkan komentar mengomentari hal tersebut.

Polisi gerak cepat tangkap 3 tersangka

Pihak kepolisian kemudian mengusut cuitan itu. Dari hasil penyelidikan, ada tiga orang yang dijadikan tersangka.

Baca Juga: Pasca Viral Status WA Pakaian Bekas Sitaan Buat Baju Lebaran, Pihak Kepolisian Amankan Tiga Terduga Pelaku Penyebar Hoax

Pertama ada IAS, admin @Askrlfess yang ditangkap di Cebongan, Salatiga, Jawa Tengah. Kedua ada EW, pengirim konten capture ke @Askrlfess yang ditangkap di Balikpapan.

Ketiga AM, si pembuat status WA yang ditangkap di Sukabumi. AM diduga membuat status WhatsApp hoaks itu karena kebencian pada oknum polisi.

Polemik penangkapan admin Twitter

Masalahnya, akun base di Twitter dikelola oleh admin dengan sistem bot.  Diketahui bot kerap dimanfaatkan pengguna untuk membuat akun yang bisa menayangkan tweet secara otomatis dan terjadwal, berdasarkan program yang telah ditentukan sebelumnya. 

Sontak warganet mengkritik pedas polisi yang menangkap admin Twitter @Askrlfess. Pasalnya dengan sistem bot, admin menfess pun sebenarnya tidak tahu-menahu terkait postingan yang dikirim di menfess.

"Di berita lain tadi gak bener soal kasus barang sitaan dibawa pulang, pengakuan yang bikin story dia bikin itu karena benci sama polisi. Tapi ini baru baca kalau admin menfess ini juga malah ikut ketangkap. Gak jelas banget ini, kasian yaaa adminnya yang gak tahu apa-apa," komentar warganet.

"Lohhh? Gue kira yang ditangkep yang bawa barang, wah gilak sih," kritik warganet.

"Polisi se awikwok itu kah sampai admin dari sebuah akun yang dijalankan bot yang ditangkap? Like LU SERIUSAN SE-GAK TAHU TEKNOLOGI SAMPAI SE-AKSGWTGQBAH ITU? BUSET," seru warganet lain.

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI