Serial Killer Mbah Slamet: Dukun Pengganda Uang dari Desa Balun Banjarnegara

Erick Tanjung Suara.Com
Kamis, 06 April 2023 | 19:25 WIB
Serial Killer Mbah Slamet: Dukun Pengganda Uang dari Desa Balun Banjarnegara
Ilustrasi Slamet Tohari alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang Banjarnegara. (Suara.com/Ema)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tak percaya dengan Slamet, Hidayat melaporkan kepada Polisi dan membawa pengacara. Namun, kakanya tak kunjung ditemukan.

"Jadi Oktober tahun 2021 itu hilang, terus bulan November saya membuat laporan. Ketemu di Polsek bawa pengacara tapi dia mengelak terus," tuturnya.

Sebelum dipamiti, ia dan keluarga sudah melarang kakaknya untuk pergi menemui Slamet. Namun, saat itu pikiran kakaknya sedang kalut.

"Sudah melarang dan sudah bilang ini tidak beres. Tapi dia tetep pergi. Waktu itu dia terlilit hutang," ungkapnya. 

Banyak warga yang tak menyangka jika Slamet menjadi pelaku keji pembunuhan berantai yang sampai saat ini korbannya sudah ditemukan 12 orang.

Tersangka Dukun Slamet Tohari atau ST saat ditanya nama korban yang dikubur usai diracun. [Suara.com/Citra Ningsih]
Tersangka Dukun Slamet Tohari atau ST saat ditanya nama korban yang dikubur usai diracun. [Suara.com/Citra Ningsih]

Warga sekitar pemilik warung, Kularsih bercerita banyak tamu yang datang menanyakan rumah Mbah Slamet. Namun, dia tak sempat menanyakan keperluan tamu jauh yang mampir di warungnya.

"Banyak tamu dari luar kota hanya menanyakan rumah Mbah Slamet di mana, tidak menanyakan yang lain-lain. Sering pada mampir di warung buat makan minum," ujar dia.

Menurutnya, sosok Slamet tidak terkenal di Desa. Dia jarang berinteraksi dengan warga.

"Di sini tidak begitu terkenal, jadi saya kaget dan tidak menyangka. Malahan tidak pernah beli apa-apa di sini," kata dia.

Baca Juga: Kronologi 2 Pasutri Asal Pesawaran Mengenal Mbah Slamet Si Dukun Pengganda Uang

Kabar kasus pembunuhan berantai Slamet membuat gempar warga Desa. Slamet selama ini hanya dikenal sebagai warga biasa pada umumnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI