Kronologi yang diungkap oleh Kapolres Pesawaran, AKBP Pratomo Widodo, senada dengan pengakuan Rani Dwi Undari yang merupakan anak perempuan Suheri dan Riani.
Menurut dia, orang tuanya pamit pergi ke Jawa pada 2021 lalu. Namun, mereka tidak mengatakan akan menemui Mbah Slamet, melainkan ingin bekerja di proyek pembangunan rumah di daerah Tulungagung, Jawa Timur.
Menurut Rani, selama ayah ibunya merantau, ia masih bisa berkomunikasi lewat sambungan telepon dan video call.
Komunikasi Rani dan orang tuanya terputus pada September 2021. Ia terus mencoba menghubungi ayah ibunya, tetapi telepon selularnya tak kunjung aktif.
Ia sempat meminta tolong teman dan saudaranya untuk mencari kabar tentang orang tuanya, namun hasilnya tetap nihil.
Titik terang dari TikTok
Setelah dua tahun menanti kabar orang tuanya, sebuah titik terang datang dari salah satu video TikTok yang dikirim oleh saudaranya.
Video itu berisikan informasi mengenai kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Mbah Slamet. Dalam video itu juga nampak rumah Mbah Slamet di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Melihat rumah tersebut, Rani merasa tidak asing, sebab ia pernah melihatnya ketika melakukan video call dengan orang tuanya.
Baca Juga: Hanya 1 Korban Mbah Slamet Dikenali, Polres Banjarnegara Buka Posko Orang Hilang
Setelah itu, ia menelusuri mengenai kasus pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet hingga menemukan fakta kalau orang tuanya turut menjadi korban dukun pengganda uang itu.