Pengakuan Shane Lukas Soal Kasus Penganiayaan: Menyesal, Tak Terima Jadi Kambing Hitam

Rabu, 05 April 2023 | 19:00 WIB
Pengakuan Shane Lukas Soal Kasus Penganiayaan: Menyesal, Tak Terima Jadi Kambing Hitam
Tersangka Mario Dandy Satriyo (kanan), Shane Lukas (kiri) saat rekonstruksi penganiayaan di David Ozora Latumahina di Perumahan Green Permata Residences, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/3/2023). [Suara.com/Alfian Winnato]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pelaku penganiayaan terhadap David (17), Shane Lukas (19) dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebagai salah satu saksi dalam sidang terdakwa AG (15) atau kasus penganiayaandi Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (4/4/2023).

Kuasa hukum dari Shane Lukas, Happy SP Sihombing menyebut bahwa kaliennya telah berhasil menjawab setiap butir pertanyaan yang dilontarkan oleh hakim tunggal Sri Wahyuni Batubara.

Namun, Happy mengaku ia sangat menyayangkan terhadap adanya segelintir hal yang dinilai kontradiktif dan juga tidak sesuai dengan fakta sang klien.

Berikut deretan pengakuan Shane Lukas soal penganiayaan.

Baca Juga: Mario Dandy dan Shane Lukas Saling Tuduh di Persidangan, Benarkah Tanda Stres?

Shane Bantah Bilang “Free Kick”

Happy menyebut setidaknya ada dua hal kontradiktif dalam persidangan tersebut. Pertama, Shane disebut menjadi sosok yang berteriak “Free Kick” sebelum Mario Dandy menendang kepala David.

Kedua, Shane disebut-sebut sebagai satu-satunya orang yang melontarkan kata-kata “Enak ya main bola” pada saat Mario menganiaya David dengan sadis.

Happy menyebut Shane akhirnya membantah tuduhan tersebut di dalam persidangan. Shane merasa tidak terima karena ia selalu dikambinghitamkan.

Beda dengan Rekonstruksi

Baca Juga: Fakta Baru di Balik Kasus David! Mario Dandy Ternyata Sudah Lama Putus dengan AG

Seperti yang ada dalam pemberitaan-pemberitaan sebelumnya, dalam BAP yang dimiliki oleh kepolisian, Shane disebut-sebut menyebutkan free kick sesaat sebelum Mario menendang kepala David.

Hal tersebut terbongkar dalam rekonstruksi penganiayaan terhadap David yang digelar Polda Metro Jaya pada 10 Maret 2023. Pada saat itu disebutkan bahwa Shane membantah BAP yang dinyatakan oleh aparat.

Shane juga langsung menunjukkan gestur bahwa adegan tersebut salah. Ia melambaikan tangannya kepada pihak kepolisian karena ia merasa tidak mengatakan hal tersebut.

Namun, para petugas kepolisian tidak menanggapi gestur yang diberikan oleh Shane. Mereka menyebut seluruh adegan yang diperagakan sudah sesuai dengan BAP.

Dalam adegan yang diperlihatkan, Shane menyebut hal ini kepada Mario Dandy, “Dan, enak banget ya main bola,” tuturnya.

Kemudian, Mario Dandy menjawab “Enak main bola”. Lebih lanjut Shane memberikan aba-aba sembari menyebut “free kick”

Tangisan Shane

Pada saat dimintai keterangan di persidangan terkait dengan penganiayaan David, Shane disebut tak mampu menahan air matanya.

Shane juga menyesal karena ia telah terlibat dalam kasus penganiayaan David yang menjadikan David luka berat.

Kuasa hukumnya menyebut Shane mulai menumpahkan air mata pada saat hakim Sri bertanya terkait dengan reaksi Shane pada saat penganiayaan.

Hakim Sri bertanya terkait dengan reaksi Shane yang tak mencegah sama sekali pada saat Mario menganiaya David.

Happy menyebut, Shane bukan tak ingin melerai penganiayaan tersebut. Shane mengaku terlalu takut pada sosok Mario sehingga ia mengurungkan niatnya tersebut.

Ia menambahkan, ketakutan tersebut ada karena kliennya merasa memiliki utang budi. Mario disebut pernah memperbaiki motor dari Shane yang rusak selama dua minggu lamanya.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI