Suara.com - Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mempersilakan Anas Urbaningrum untuk membongkar jika memang ada yang harus dibuka. Ia juga menegaskan bahwa Anas sudah bukan bagian dari Demokrat.
Pihaknya tidak ambil pusing atas manuver yang akan dilakukan oleh Anas Urbaningrum usai bebas dari penjara. Bahkan, ia juga turut menegaskan bahwa Demokrat bersyukur mendapatkan pelajaran pahit dari masa lalu yang membuat partainya lebih kuat karena kelompok perusak sudah pergi.
Menurutnya, Demokrat sudah belajar dari masa lalu sehingga mereka berhati-hati supaya tidak ada lagi pihak yang melakukan upaya korupsi.
"Itu yang tidak kita inginkan karena bagaimanapun komitmen kami antikorupsi," tegasnya pada Selasa (4/4/2023).
Herzaky mengatakan bahwa Anas merupakan bagian dari masa lalu Demokrat yang sudah tidak berkaitan lagi. Ia juga mempersilakan jika para loyalis Anas mengancam akan buka-bukaan karena sudah tidak ada kaitannya dengan Demokrat.
Anas Urbaningrum, lanjut Herzaky, justru memiliki masalah dengan KPK karena lembaga antirasuah itu yang menangkapnya, bukan Demokrat. Ia menilai perilaku Anas di masa lalu justru merusak Demokrat yang saat itu mengantongi elektabilitas tinggi.
"Kami tidak merasa ada hubungan sama sekali, buka, silahkan saja, itu malah kita tunggu, silahkan," lanjutnya.
Meski loyalis Anas menyebut bahwa Anas korban kriminalisasi, Herzaky menegaskan bahwa hal itu tidak ada kaitannya dengan Demokrat.
Herzaky justru mempersilakan mereka untuk menuntut para pimpinan KPK yang dulu menangkap Anas.
Baca Juga: Kapolri Sebut Langkah Brigjen Endar Laporkan Firli Ke Dewas KPK Sebagai Persoalan Internal
"Kami di internal malah tidak ada yang membahas," lanjut Herzaky.