2 Tanda Orang Mendapat Lailatul Qadar, Quraish Shihab: Tidak Menggerutu saat Dapat Rezeki Sekian

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 05 April 2023 | 11:16 WIB
2 Tanda Orang Mendapat Lailatul Qadar, Quraish Shihab: Tidak Menggerutu saat Dapat Rezeki Sekian
Tangkapan layar Prof Muhammad Quraish Shihab (YouTube/Gita Wirjawan) - tanda orang mendapat lailatul qadar
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Malam lailatul qadar adalah malam yang lebih baik dari 1000 bulan, malam istimewa di bulan Ramadhan. Lailatul qadar merupakan rahasia Allah dan tidak ada yang tahu persis kapan datangnya malam lailatul qadar. Namun, adakah tanda orang mendapat lailatul qadar?

Meski lalitaul qadar tidak tahu persis kapan datangnya, namun sebagian besar umat Muslim percaya bahwa malam Lailatul Qadar datang pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan, tepatnya di malam-malam ganjil. 

Lalu, tanda orang mendapat lailatul qadar? Mengenai hal ini, Abi Quraish Shihab menjelaskannya melalui video yang diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab pada 15 Mei 2020.

Dalam kesempatan tersebut Abi Quraish Shihab menyampaikannya di depan putrinya, Najwa Shihab, bahwa lailatul qadar mempunyi tiga arti yaitu (1) malam penentuan, (2) malam kemuliaan, dan (3) malam sempit. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

Baca Juga: Contoh Teks Kultum Lailatul Qadar yang Padat dan Penuh Makna

Pertama, malam penentuan adalah malam Allah SWT menentukan banyak hal. Adapun salah satunya yakni turunnya Al Quran pada malam tersebut. Selain itu, bisa juga berhubungan dengan kehidupan manusia.

Kedua, malam mulia yaitu malam yang kemuliaannya tak dapat dilukiskan. Malam yang kemuliaannya disebut lebih dari 1000 bulan. Dan ketiga, malam sempit yaitu malam dimana turunnya banyak malaikat ke bumi sehingga menjadi sempit, termasuk malaikat Jibril.

“Itu maknanya. Sekarang kita mari lihat, kalau kita mau cari tentang lailatul qadar Kita tidak bisa menggunakan akal kita dalam menentukan ini atau tidak, karena akal kita tidak mampu untuk menjangkau seluruh hakikatnya. Ucap Abi Quraish Shihab.

" Ini sebabnya dalam Al Quran ketika Allah berbicara Innaa anzalnaahu fii lailatil qadr dinyatakannya wamaa adrokama lailatul qadr. Apa yang menjadikan engkau tahu tentang lailatul qadar, kamu tidak bisa tahu,” tambahnya 

Abi Quraish Shihab kembali menambahkan, kata wa maa adraaka itu menunjukan bahwa akal manusia tidak mampu menjangkaunya.

Baca Juga: Tahukah Kalian Ciri Nyata dan Jelas saat Seseorang Dapat Malam Lailatul Qadar? Ini Rahasia Ustadz Abdul Somad

Oleh karena itu, jika ingin cari tahu mengenai Lailatul Qadar maka harus merujuk Al Quran atau melalui penjelasan Rasulullah SAW.

Abi Quraish Shihab juga menjelaskan, dalam Al Quran terdapat dua hal tentang lailatul qadar yaitu (1) Tanazzalul malaa ikatu fiiha bi idzni rabbihim min kulli amr, dan (2) salamun hiya hatta mathla’il fajr.

“Ketika Malaikat turun maka akan muncul rasa damai. Kita tidak tahu bagaimana kalau dikatakan, dan malaikat Jibril juga turun. Malaikat Jibril dalam riwayat punya 500 sayap, satu saja dibentangkan sudah tidak tahu persis itu (bagaimana besarnya), hanya kita bisa tahu bahwa salah satu fungsi malaikat itu menguatkan jiwa manusia, fungsinya itu mendorong orang pada kebaikan,” terang abi Quraish Shihab.

“Itu fungsi malaikat, memantapkan dan mendorong pada kebaikan, jadi indikator pertama orang yang pernah bertemu dengan lailatul qadar  pasti dari saat ke saat mengingat kebaikannya. Kalau masih itu-itu saja, apalagi tidak mungkin, itu indikatornya,” terangnya lagi.

Sedangkan indikator kedua yaitu salamun hiya hatta mathla’il fajr. Kita harus damai dengan diri kita sendiri. Contohnya, kita tidak menggerutu saat mendapat rezeki sekian. Harus damai dan diterima apa adanya serta damai pada orang lain.

“Damai itu ada damai aktif, ada damai pasif, tidak mengganggu orang lain, itu sudah damai namanya.  Kalau mau memberi dia? Itu damai aktif. Jadi orang yang bertemu dengan lailatul qadar pasti hatinya damai dengan dirinya dan damai dengan orang lain, kedamaian itu berlanjut,” tutur Abi Quraish.

"Dalam ayat itu berkata, 'sampai terbitnya fajar, sampai esok hari.' Kata ulama, 'tidak, sampai terbit hidupnya yang baru di akhirat,'" tuturnya lagi.

Jadi kesimpulannya, menurut Abi Quraish Shihab, tanda orang mendapat lailatul qadar itu ada dua. Yang pertama yaitu selalu mengingat kebaikan, dan yang kedua yaitu kedamaian untuk diri sendiri juga orang lain.

Kontributor : Ulil Azmi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI