Dengan santai, Haris pun menjawab dengan guyonan. "Di rumah sakit Yang Mulia" jawab Haris.
Terdengar dengan nada tinggi, hakim pun bertanya kembali dengan Haris. "Maksud saya, Saudara lahir di mana?" tanya kembali hakim.
Tak cukup hanya berguyon di pertanyaan pertama, Haris kembali menjawab dengan candaan.
"Menurut ibu-bapak saya, saya lahir di rumah sakit," jawab kembali Haris yang langsung disambut gelak ketawa pengunjung. Riuh tawa ini pun membuat hakim Cokorda terdengar emosi dan menegur semua pengunjung
"Sudah, sudah. Cukup! Cukup!" tegas hakim dengan nada tinggi.
3. Jaksa sebut Luhut geleng kepala saat disebut main tambang
Kasus pencemaran nama baik ini sendiri awalnya dilaporkan oleh asisten bidang media Menko Marves, Singgih Widyastono. Singgih pun menampilkan video milik Haris Azhar yang berjudul "Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN juga Ada!!".
Melihat perbincangan antara Fatia dan Haris dalam video tersebut, jaksa pun mengungkap bahwa Luhut geleng-geleng kepala dan kecewa atas semua pernyataan dan tuduhan kepadanya.
"Saksi Luhut Pandjaitan terlihat geleng-geleng kepala nampak emosi dan menyampaikan kepada saksi Singgih Widyastono 'ini keterlaluan, kata-kata Luhut bermain tambang di Papua itu tendensius, tidak benar dan sangat menyakitkan hati saya'," ungkap jaksa menirukan pernyataan Luhut saat membacakan dakwaan yang ditujukan kepada Haris Azhar ini.
4. Sempat layangkan somasi dan beri kesempatan minta maaf