Suara.com - Mantan pejabat eselon III Direktorat Jenderal Kementerian Keuangan, Rafael Alun Trisambodo mengaku jatuh miskin setelah semua hartanya disita oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia mengaku sudah tidak punya apa-apa lagi, terlebih setelah ia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan gratifikasi.
Kini Rafael Alun mengaku bingung bagaimana memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, sebab semua rekeningnya telah diblokir PPATK sehingga ia tak punya uang sepeserpun.
Pernyataan itu ia ungkapkan ketika diwawancara oleh salah satu televisi swasta beberapa waktu lalu. Penggalan video wawancara itu lantas menyebar di media sosial dan menjadi viral.
Namun ada satu hal yang mencuri perhatian warganet dari video tersebut. Ketika ayah Mario Dandy Satrio itu menangis karena mengaku taka da uang untuk makan, ia menyeka air matanya dengan sehelai tisu.
Saat itulah perhatian netizen tertuju pada sebuah jam tangan yang ia kenakan. Jam tangan itu disebut-sebuh barang mewah dan cukup janggal jika dikenakan oleh seseorang yang mengaku tak punya uang untuk makan.
Warganet pun langsung mengulik-ulik profil jam tangan itu. Dan diketahui jam tangan itu bermerk Tag Heuer Connected yang harganya mencapai Rp 15 juta hingga Rp 40 juta.
Bahkan ada yang menyebut jam tangan merk dan tipe itu harganya dibenderol hingga mencapa Rp250 juta.
Video tersebut lantas menjadi perbincangan warganet di dunia maya. Mereka ramai menggunjingkan ulah Rafael Alun yang keciduk pakai jam mewah saat mengaku jatuh miskin.
Tak sedikit warganet yang tidak percaya dengan semua yang dikatakan Rafael Alun. Sebagian juga malah mengecamnya.
“nitizen emang jeli... Bukan fokus ke air mata mlh jam tangan...,” tulis salah satu warganet.
“Air mata palsu ,untuk cr simpati...hukum mati baru ada efek jera .korupsi ngr ini udah gila2an gk ad takut2ny yg ad mlh + parah,” timpal warganet lainnya.
“Ksian bnget y mlihat dia mnangis karna hartanya di sita sma kpk hingga tak bisa makan untuk pihak kpk tlong di sita juga nyawanya biar dia tidak sedih dan mnagis lagi,” dindir warganet lainnya.
Meski begitu, ada juga warganet yang menduga Rafael Alun akan mengaku kalau jam tangan tersebut adalah imitasi alias barang palsu.
Sebab hal tersebut juga ia utarakan ke publik, mengenai puluhan tas branded yang disita KPK. Ia mengaku, dari 70 tas milik istrinya, hanya 8-10 yang asli, sementara sisanya tiruan.
Sebelumnya, Rafael Alun Trisambodo mengaku hidupnya terbalik 180 derajat setelah ia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan gratifikasi oleh KPK.
Terlebih setelah KPK menyita semua hartanya dan PPATK memblokir puluhan rekening milik ia dan keluarganya.
“Sekarang saya tidak punya uang, uang di rumah Rp45 juta diambil, disita, hidup sudah terbalik,” ujar Rafael Alun.
Ia juga mengaku bingung memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sehingga harus mengandalkan belas kasihan para tetangganya.
Kontributor : Damayanti Kahyangan