Suara.com - Sebanyak 76 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) bakal menempati Rusun Sentra Mulyajaya, Bambu Apus, Jakarta Timur, pada Selasa (4/4/2024) esok.
Muchyidin, salah seorang pengelola Rusun mengatakan kapasitas di sana sebanyak 93 unit hunian. Namun sejauh ini yang bakal terisi baru 76 unit.
Para penghuni rusun tersebut kata Muchyidin, hanya perlu membayar sewa senilai Rp 10 ribu setiap bulannya.
“Tapi kalau listrik kita pakai token. Nah itu bayar sendiri,” kata Muchyidin saat ditemui Suara.com, di lokasi Senin (3/4/2023).
Ia menuturkan, biaya sewa yang hanya Rp 10 ribu diharapkan agar PPKS dapat menyisihkan pendapatannya untuk ditabung. Sehingga nantinya diharapkan memiliki modal usaha yang lebih layak.
“Jadi memang dari Kementerian Sosial, menerapkan biaya sewa yang murah agar penghuni di sini yang mayoritas bekerja sebagai pemulung atau manusia silver bisa menabung dan memiliki madal usaha,” ucapnya.
Meski demikian, Muhidin menjelaskan penghuni tidak boleh tinggal selamanya di Rusun tersebut. Mereka hanya diberi waktu tinggal awal selama 2 tahun.
Setelah penghuni tersebut dianggap sudah bisa mandiri mereka bakal diminta untuk pindah. Sehingga rusun tersebut bisa dimanfaatkan oleh warga lain yang benar-benar membutuhkan hunian.
“Batas tinggal hanya 2 tahun. Jika sudah bisa mandiri dan punya modal usaha maka mereka harus keluar,” katanya.
Baca Juga: Cek Fakta: SAH jadi Keluarga Cendana, Presiden Jokowi Serahkan Tia Pemulung Cantik Tersebut?
“Kalau 2 tahun belum bisa juga maka nanti tim assesment bakal menilainya kembali. Jika memang masih memenuhi syarat maka masa tinggalnya ditambah lagi setahun, Muchyidin menambahkan.
Persyaratan
Muchyidin menuturkan, tidak semua masyarakt yang kurang mampu dapat tinggal di Rusun Sentra Mulyajaya. Salah satu persyaratan agar bisa menempati rusun dengan biaya sewa Rp 10 ribu itu harus orang yang dibawah kemampuan.
“Nanti yang memutuskan dia layak atau tidak tinggal di sini harus memalui proses dari tim assesment,” tutupnya.