Suara.com - Profil Komjen Rycko Amelza Dahniel menjadi perhatian setelah dikabarkan bakal dilantik sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggantikan Komjen Boy Rafli Amar yang pensiun pada akhir Maret 2023 kemarin. Kabar ini tersiar setelah
Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengeluarkan surat telegram rahasia (TR) tentang mutasi anggota. Dalam TR disebutkan salah satu pejabat yang akan dimutasi adalah Rycko Amelza Dahniel.
Dia dipindahkan dari Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri menjadi Kepala BNPT menggantikan Boy Rafli Amar. Pelantikan jabatan baru akan dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Walau demikian, Jokowi belum membocorkan secara langsung sosok yang akan menggantikan Boy Rafli Amar.
Baca Juga: Pupuk Kaltim Wajibkan Seluruh Karyawan Laporkan Harta Kekayaan Melalui E-LHKPN
Rycko merupakan lulusan terbaik atau adhi makayasa Akademi Kepolisian 1988. Pria kelahiran Bogor, 14 Agustus 1966 tersebut tercatat memiliki pengalaman di bidang reserse.
Pada 2005 Rycko mendapat kenaikan pangkat luar biasa bersama sejumlah perwira polisi lainnya yang tergabung dalam tim Bareskrim Polri yang berhasil melumpuhkan teroris Dr. Azhari di kota Batu, Malang, Jawa Timur.
Setelahnya karier Rycko melesat dengan menduduki sejumlah jabatan struktural penting seperti Kapolda Sumatera Utara, Kapolda Jawa Tengah, Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri serta terakhir Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri sebelum berpindah tugas ke BNPT.
Kariernya yang mentereng di Polri juga diikuti dengan jumlah harta kekayaan Rycko Amelza Dahniel. Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Rycko terakhir kali melaporkan hartanya pada Desember 2014.
Saat itu, total kekayaan Rycko adalah Rp16.925.215.110. Kekayaan tersebut dia laporkan saat masih menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian.
Dari total harta tersebut, paling tinggi berupa tanah dan bangunan dengan total nilai Rp14.205.765.000. Semua tanah dan bangunan tersebut tersebar di Jakarta Selatan dengan empat di antaranya merupakan tanah warisan.
Kemudian, Rycko juga memiliki harta bergerak alat transportasi dan mesin dengan total nilai Rp418.000.000. Ada empat jenis kendaraan yang dimiliki Rycko yakni Toyota Kijang Innova, tahun pembuatan 2012, Toyota Kijang Innova, tahun pembuatan 2014, Toyota Hard Top, tahun pembuatan 1981, dan Motor, merk Honda, tahun pembuatan 2010.
Harta bergerak lainnya berupa logam mulia senilai Rp20.000.000 serta giro dan setara kas Rp2.281.450.110. Rycko Amelza Dahniel diketahui tidak memiliki utang.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni