Suara.com - Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah, mencurigai kekayaan yang dimiliki oleh Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Massdes Arouffy. Pasalnya, harta yang dimiliki Massdes disebut tak sesuai dengan barang mewah yang suka dipamerkan keluarganya.
Berdasarkan Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan Massdes pada 12 Maret 2022, kekayaan pejabat Dishub DKI itu hanya berkisar Rp 1,8 miliar. Sementara, istri dan anaknya diduga memiliki barang yang bernilai puluhan juta hingga miliaran rupiah.
Karena itu, Trubus menduga Massdes menyembunyikan harta lain yang jumlahnya lebih besar dan tidak dilaporkan dalam LHKPN.
"Karena itu kan ada harta yang disembunyikan. Artinya dia tidak dilaporkan di LHKPN itu," ujar Trubus saat dikonfirmasi, Senin (3/3/2023).
Karena itu, ia meminta Massdes segera melakukan klarifikasi dan menjelaskan dari mana sumber kekayaannya hingga bisa membeli sejumlah barang mewah.
"Kalau misalnya dia bisa membuktikan hartanya dari mana kan enak. Kita kan enggak tahu nih hartanya dari mana. Bisa saja warisan, bisa saja dapat hadiah dari mana gitu kan," kata Trubus.
Selain itu ia menilai ada kemungkinan barang mewah yang dipamerkan istri dan anak Massdes adalah palsu alias KW. Karena itu, perlu ada penjelasan lebih lanjut terkait hal ini.
"Jadi barang yang ditampilkan itu adalah barang yang palsu. Kalau yang aslinya diumpetin, itu ada kan," pungkasnya.
Diperiksa Inspektorat
Baca Juga: Ini Kata KPK Jadwal Periksa Pj Bupati Bombana dan Sekda Riau SF Hariyanto, Kelakuannya Mirip Banget
Sebelumnya Inspektorat DKI Jakarta telah melakukan pemeriksaan terhadap Kepala Bidang Pengendalian dan Operasi Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Masdes Arouffy yang belakangan jadi sorotan lantaran anak dan istrinya doyan pamer kekayaan di media sosial. Salah satu lingkup yang akan diperiksa adalah keaslian barang yang dipamerkan itu.
Dalam berbagai kesempatan, anak dan istri Massdes kerap memamerkan tas mahal hingga lensa kamera. Namun, belum diketahui apakah barang-barang itu benar dibeli dengan harga hingga miliaran atau tidak.
"Kita juga nggak tahu keaslian dari barang-barang itu dan itu akan kami cek," ujar Inspektur Pembantu II DKI Jakarta Deden Bahtiar saat dikonfirmasi, Jumat (31/3/2023).
Sejauh ini, belum ada kesimpulan atas keaslian barang yang dipamerkan itu. Pihaknya melalui petugas inspektorat juga masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Utamanya, pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa ada atau tidaknya pelanggaran yang dilakukan oleh Massdes.
"Sementara kami masih melakukan klarifikasi, melihat apakah ada pelanggaran atau tidak. yang pasti setiap pelanggaran ada sanksinya sesuai besar atau kecilnya jenis pelanggaran yang dilakukan," ucapnya.
Setelah pemeriksaan rampung, kata Bahtiar, pihaknya akan menyampaikan laporan kepada Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono untuk selanjutnya diambil tindakan.
"Hasil dari klarifikasi ini nanti kami laporkan ke pak Gubernur hasilnya, saya nggak tahu apakah kan kemungkinannya pemberitaan itu benar atau tidak, yang pasti kami lakukan klaflrifikasi terlebih dahulu," pungkasnya.