Suara.com - Dosen Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Indonesia Ade Armando menilai penolakan timnas Israel oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bukan sikap yang ditunjukkan secara spontan. Ia menilai sosok Ganjar tersebut malah menimbulkan tanda tanya baginya.
Hal tersebut disampaikan Ade karena melihat Ganjar yang berani ambil risiko untuk menelan dampak negatif dari sikapnya menolak timnas Israel ikut bermain di Piala Dunia U-20.
"Sekarang pertanyaannya mengapa Ganjar yang harus menyatakan sikap yang jelas-jelas akan menyakiti hati banyak pendukung Ganjar sendiri? Karena itu, pertanyaan kuncinya adalah, mengapa ada pimpinan partai yang menginstruksikan Ganjar mengeluarkan pernyataan itu," kata Ade dikutip Sabtu (1/4/2023).
Ade lantas melihat ada dua kemungkinan yang mendorong Ganjar untuk berteriak lantang menolak timnas Israel. Pertama, loyalitas Ganjar tengah diuji oleh PDIP.
Baca Juga: Ungkap Rasa Kecewa, Ganjar Pranowo : Perlu Dukungan Untuk Effort PSSI ke FIFA
Kedua, kepala daerah berambut putih itu memang tengah dikorbankan oleh partainya sendiri.
"Kalau Ganjar disenangi di PDIP, ya sudah sejak kapan hari dicalonkan jadi presiden seluruh indikator tentang elektabilitasnya menunjukkan dia adalah kader PDIP yang besar peluangnya untuk menang dalam Pilpres," terangnya.
Ade juga menyebut kalau Ganjar memiliki banyak musuh di kalangan elit PDIP. Terlebih, banyak dari mereka yang tidak setuju kalau PDIP mengusung Ganjar di Pilpres 2024.
"Nama yang selama ini sangat sering kita dengar hendak dicalonkan adalah Puan Maharani. Sayangnya elektabilitasnya sangat lemah. Setelah itu kita dengar Megawati sendiri yang akan maju," ujar Ade.
Dengan demikian, Ade menyimpulkan apabila skenario ini benar, Ganjar memang sengaja dibuat melakukan blunder yang malah menjadi bumerang untuk pencalonannya di Pilpres 2024.
"Sehingga menjadi lebih logis untuk tidak memajukan namanya sebagai capres sehingga akan muncul calon lain dari PDIP."
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.