"Inilah pentingnya training 'code of conduct' berkala setiap tahun agar supaya ada yang ngasih tahu mereka kalau tindakan tersebut salah, gak sesuai aturan dan regulasi etc etc. Kalau gini kan jadinya malah pelan-pelan diajarin buat menyalah-gunakan posisi yang dimiliki," komentar warganet.
"Yang katanya presisi tapi barang bukti diambil buat keluarga sendiri," sindir pedas warganet.
"Bobroknya isilop sudah gak perlu dipertanyakan lagi, yang aneh itu budaya pamer udah banyak bikin masalah tapi masih dilakukan juga, sampai menyertakan nama divisinya malah," tambah yang lain.
"Punya sepupu jaksa, kadang bawa motor sitaan, pernah bawa sprei banyak (hasil sitaan), katanya harusnya barang sitaan itu dibakar, tapi ama mreka dibagi-bagi biar gak mubazir katanya," beber warganet.
"Dari awal juga kita udah tahu bakal kayak gini gaes, mau dibilang niat mulia mendukung UMKM pasti ada aja akal bulusnya ya kan? 'Oknum'," sentil lainnya.