Suara.com - Sholat tarawih merupakan sholat sunah di malam bulan Ramadan. Tarawih bisa dikerjakan sebagai bagian dari qiyamul lail atau ibadah di malam hari, dimulai setelah sholat isya. Lalu bagaimana cara sholat tarawih untuk pekerja shift malam?
Waktu sholat tarawih ini sangat menantang untuk pekerja shift malam. Jika tetap harus bekerja di waktu tarawih, cara berikut bisa diterapkan agar ibadah tetap maksimal dan memperoleh pahala di bulan yang mulia ini.
Buya Yahya dalam ceramah yang ditayangkan di kanal Youtube Al-Bahjah TV mengatakan jika memang ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan di jam sholat tarawih, sholat bisa dilakukan secara munfarid atau sendirian. Namun, cara ini menurutnya bukan tanpa tantangan.
“Sholat sendiri lebih banyak godaan biasanya malas dan mengantuk, kalau dikerjakan bersama-sama akan terasa lebih ringan,” ujar Buya Yahya
Baca Juga: Kapan Bayar Zakat Fitrah? Buya Yahya Jelaskan Waktu Sunnah dan Makruh Zakat Fitrah
Keutamaan sholat tarawih berjamaah ini juga tak lepas dari yang dilakukan Rasulullah Saw. Dulu Nabi Muhammad Saw mengawali sholat tarawih dengan berjamaah bersama dengan para sahabat.
Kemudian jika pulang kerja shift malam terlalu larut dan tidak sempat mampir ke masjid dalam perjalanan pulang maka solusinya menurut Buya Yahya adalah sholat di kendaraan. Sholat ini bisa dikerjakan sendiri maupun berjamaah dengan penumpang yang lain.
Seperti sholat di kendaraan pada umumnya, tarawih di kendaraan bisa dilakukan sambil duduk. Tidak ada syarat menghadap arah kiblat dan hanya mengikuti arah kendaraan tersebut berjalan. Bahkan, menurut Buya Yahya, membaca bacaan sholat di kendaraan bisa dilakukan sambil menyetir.
“Tangan kita sambil pegang setir dan mulut baca bacaan tarawih itu boleh,” ujarnya. Menurutnya, bagi seorang muslim yang diberi kemudahan untuk memiliki mobil, seharusnya menjadikan mobil tersebut sebagai musala berjalan. Hal tersebut sejalan dengan hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori.
Dalam hadis, disebutkan bahwa Nabi –Shallallahu ‘alaihi wa sallam- di dalam perjalanan beliau shalat malam di atas kendaraan menghadap kemana saja setelah awalnya diarahkan (menuju kiblat), kecuali shalat fardu, dan beliau shalat witir juga di atas kendaraan.”
Baca Juga: Apakah Boleh Salat Tahajud Sesudah Imsak? Ternyata Begini Jawaban Buya Yahya
Hadis lain yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dari Salim bin Abdullah bin Umar menyebutkan, “Bahwa Abdullah bin Umar –Radhiyallahu ‘anhuma- melaksanakan shalat malam di atas hewan tunggangannya pada saat sedang safar, beliau membiarkan wajahnya menghadap kemana saja”.
Ibnu Umar berkata: “Bahwa Rasulullah –Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bertasbih dari atas tunggangannya menghadap kemana saja, dan melaksanakan shalat witir dari atas tunggangannya juga, hanya saja beliau tidak melaksanakan shalat fardu dari atas tunggangannya.”
Seperti itulah cara sholat tarawih untuk pekerja shift malam menurut penjelasan Buya Yahya. Sudah paham?
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni