Diserang Netizen usai Koar-koar Tolak Israel, Ganjar Bikin Blunder dan Bisa Dicap 'Pemimpin Gimmick'

Jum'at, 31 Maret 2023 | 14:29 WIB
Diserang Netizen usai Koar-koar Tolak Israel, Ganjar Bikin Blunder dan Bisa Dicap 'Pemimpin Gimmick'
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menolak Israil berlaga di Indonesia pada Piala Dunia U-20 mendatang. [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Analis politik yang juga Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (INDOSTRATEGIC), Ahmad Khoirul Umam, menilai jika Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ke depan akan dicap sebagai pemimpin gimmick usai mendapatkan serangan pasca FIFA putuskan cabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Ganjar diserang netizen lantaran sebelumnya menyatakan sikap menolak timnas Israel bermain di Piala Dunia U-20. Hal ditenggarai menjadi penyebab FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah.

Khoirul mengatakan, baik Gubernur Bali Wayan Koster dan Ganjar dianggap tidak memahami konteks dan cenderung telah melakukan gimmick saja soal sikapnya menolak Israel.

"Tampak tidak paham konteks dan lebih memilih bermain gimmick," kata Khoirul kepada wartawan, Jumat (31/3/2023).

Ia mengatakan, Ganjar ingin mencitrakan diri sebagai loyalis PDIP dan ajaran Soekarnoisme, sekaligus untuk menunjukkan dirinya peduli pada perjuangan dan isu kemanusiaan Palestina.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. [Dok Pemprov Jateng]
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. [Dok Pemprov Jateng]

Dengan harapan Piala Dunia U-20 tetap jalan di Indonesia, lalu Israel dikeluarkan dari kepesertaan dari Piala Dunia U-20 di Indonesia.

"Kini, keputusan FIFA justru berbeda dan tak sesuai ekspektasi mereka. Bukan hanya mencoreng dan menampar wajah pemerintahan Jokowi," tuturnya.

Lebih lanjut, Khoirul memprediksi jika ke depannya Ganjar akan dinilai sebagai pemimpin gimmick saja. Terlebih sebagai pemimpin yang tidak memahami konteks.

"Pilihan sikap Ganjar justru berpeluang dicap sebagai “pemimpin gimmick” yang tidak paham konteks strategis dari kebijakan pemerintah Jokowi itu sendiri," ujarnya.

Baca Juga: Meski Dinilai Blunder Pasca Tolak Timnas Israel, Analis Melihat Elektabilitas PDIP dan Ganjar Tak Bakal Turun

Adapun di sisi lain, Khoirul menilai tampaknya memang ada pihak-pihak yang mencoba bermain politik, untuk mendapatkan poin politik, dalam rencana penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Namun, keputusan FIFA tak sesuai harapan dan agenda politiknya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI