Infografis
Safe deposit box milik Rafael Alun berisi Rp 37 miliar pecahan dolar Amerika Serikat sebelumnya telah disita Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). KPK menyebut safe deposit itu sebagai salah satu bukti permulaan yang cukup untuk menetapkan Rafael Alun jadi tersangka. Temuan safe deposit itu disebut menjadi jalan masuk KPK menaikkan status penyelidikan kekayaan Rafael ke tingkat penyidikan dugaan gratifikasi.
Rafael Alun mengaku uang dalam safe deposit box-nya itu berasal dari hasil penjualan tanah miliknya di tahun 2010. Usai 4 tanah miliknya itu dijual, uang hasil penjualan ditukar dengan mata uang asing. Kemudian seiring waktu, valasnya naik karena terjadi kenaikan kurs terhadap rupiah yang kemudian Rafael simpan di deposit box.
4. Rekening Diblokir
PPATK juga memblokir rekening milik Rafael Alun dan keluarganya karena diduga ada praktik pencucian uang secara profesional. Jumlah rekening yang diblokir milik Rafael dan keluarganya itu mencapai puluhan.
Rafael diketahui memiliki harta kekayaan sebesar Rp 56 miliar dan dinilai tidak wajar karena jabatannya hanya masuk dalam ASN eselon III. Kekayaan Rafael itu melampaui sang bos, Menteri Keuangan Sri Mulyani yang punya total harta Rp 58 miliar.
5. Makan Diberi Tetangga
Setelah rekening diblokir, Rafael mengaku sempat kesulitan untuk makan. Beruntung ada tetangga yang masih peduli pada keluarga Rafael.
"Rekening sudah diblokir semua. Kita seperti mau dibunuh, nggak boleh makan, nggak boleh apa-apa. Tapi tetangga ada yang memberi kita makan," ungkap Rafael.
Rafael merasa senang mendapat kebaikan dari tetangga, setidaknya dia merasa tak dibenci di dunia nyata.
Baca Juga: Kompaknya Rafael dan Mario Dandy, Ayah dan Anak Sama-sama Bermasalah Semua Jadi Tersangka
"Ternyata di dunia nyata saya tidak dibenci orang seperti di dunia maya," pungkasnya.
