Suara.com - Berbagai elemen masyarakat hingga pejabat menolak kehadiran timnas Israel pada Piala Dunia U-20 yang seharusnya diselenggarakan di Indonesia. Kini mereka menjadi sasaran kekecewaan masyarakat lainnya karena dianggap menjadi biang keladi pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Setidaknya ada 11 pihak yang secara terang-terangan menolak kehadiran timnas Israel. Pihak yang paling mendapatkan sorotan ialah Gubernur Bali I Wayan Koster, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, PDIP dan PKS.
Ganjar pernah mengatakan bahwa penolakan itu berdasarkan komitmen Presiden pertama RI, Soekarno terhadap Palestina.
Sebagai kader PDIP, Ganjar mengaku menjalani amanat dari Bung Karno.
Baca Juga: Resmi Ini Pengganti Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Usai Gagal di Indonesia
"Kita sudah tahu bagaimana komitmen Bung Karno terhadap Palestina, baik yang disuarakan dalam Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non Blok, dan maupun dalam Conference of the New Emerging Forces. Jadi ya kita ikut amanat beliau," kata Ganjar, Jumat (24/3/2023).
Sementara itu, I Wayan Koster bahkan mengirimkan surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) untuk menyampaikan permintaannya yakni melarang Israel datang ke Indonesia.
"Kami mohon agar Bapak Menteri mengambil kebijakan untuk melarang Tim dari Negara Israel ikut bertanding di Provinsi Bali. Kami, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan menolak keikutsertaan Tim dari Negara Israel untuk bertanding di Provinsi Bali," demikian permintaan Koster dalam surat Gubernur Bali bernomor T.00.426/11470/SEKRET.
Adapun alasan Koster menolak kehadiran Israel ialah karena kekhawatirannya akan ancaman serta gangguan keamanan di Bali.
Tidak lama dari adanya surat tersebut, FIFA resmi membatalkan rencana agenda pengundian atau drawing Piala Dunia U-20 yang digelar di Bali.
Baca Juga: PDIP Soal Piala Dunia U-20: Awalnya Tolak Israel, Kini Ikut Kecewa Batal Digelar di Indonesia
Dua kepala daerah tersebut menjadi corong sikap penolakan tim Israel dari PDIP.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga ikut menolak adanya timnas Israel. Melalui anggota Komisi X DPR, Sakinah Aljufri, PKS menolak karena Israel masih melakukan penjajahan terhadap warga Palestina.
Di luar itu, terdapat organisasi masyarakat (ormas) maupun lembaga yang dengan tegas menolak kehadiran timnas Israel. Mereka ialah Boycott, Divestment and Sanction (BDS) Indonesia, Medical Emergency Rescue Commitee (Mer-C), Aqsa Working Group (AWG), Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (Kisdi), Aliansi Solo Raya (Ansor), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), serta massa dari FPI, Alumni 212 dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF).
Bukan itu saja, ada sejumlah tokoh yang menyuarakan penolakan timnas Israel. Seperti misalnya, Ketua MUI Sudarnoto Abdul Hakim, Said Aqil Siradj dan Hamka Haq.