Aruf menuturkan akibat tabrakan tersebut pengemudi motor Bayu, dan pembonceng Syamil terpental cukup jauh. Bahkan, helm yang digunakan mereka pun sempat terlepas dari kepala.
“Helmnya mental. Saya sempet ambilin helmnya. Korban juga sempat saya gotong naikin ke taksi buat dibawa ke rumah sakit,” ungkapnya.
“Tapi saat itu korban belum meninggal, masih kejang-kejang,” katanya menambahkan.
Arif juga menuturkan, saat kejadian, korban tidak melarikan diri, melainkan menepikan mobilnya. Memang mobil tersebut terparkir cukup lumayan jauh dari lokasi kejadian.
Keluarga Korban
Sebelumnya Nadia Utami, kaka Syamil yang menjadi korban tewas mengatakan Kasat Lantas Wilayah Jakarta Selatan, AKP Bayu Marfindo mendatangi kediamannya. Kedatangannya baru pertama kali pasca kecelakaan maut tersebut terjadi dua minggu silam.
Kedatangannya, kata Nadia, untuk menjelaskan kejadian kecelakaan yang menimpa adiknya tersebut.
“Kita pun di rumah kaget. Sudah malam juga datangnya. Sekitar jam 10 lewat mungkin ya kurang lebih,” kata Nadia kepada Suara.com.
Adapun penjelasan yang disampaikan Bayu, terkait pelanggaran yang dilakukan Syamil, akibat melanggar traffic light.
“Ada, dia menjelaskan seperti itu. Tapi yang kami butuh kamera CCTV,” ucapnya.