Suara.com - Atlet-atlet akan Israel akan turut serta dalam World Beach Games 2023 di Bali pada Agustus mendatang. Namun, hingga saat ini, tidak penolakan terhadap kontingen Israel seperti yang terjadi pada timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023.
Menengok dari website resmi Association of National Olympic Committee (ANOC), World Beach Games 2023 rencananya akan digelar di Bali pada 5 hingga 12 Agustus 2023.
World Beach Games 2023 akan diikuti 1.584 atlet dari 36 negara, termasuk dari Israel. Dari 14 cabang olahraga, Israel dipastikan akan mengikuti cabang renang 5 kilometer putri dan basket 3x3 putra.
Tim basket 3x3 putra Israel berhasil lolos babak kualifikasi. Selanjutnya, mereka akan melakukan kompetisi bersama 15 tim lainnya, termasuk melawan Indonesia sebagai tuan rumah.
Sedangkan dalam cabang renang 5 kilometer putri, Israel sebelumnya memastikan tiket ke World Beach Games 2023 setelah lolos dari babak kualifikasi Kejuaraan Akuatik Dunia di Budapest, Hongaria pada 2022.
Di nomor ini, Israel akan bertarung dengan 25 negara lain. Mulai dari Italia, Prancis, Brasil hingga Amerika Serikat.
Belum muncul penolakan
Sejauh ini, tidak terdengar penolakan terhadap tim Israel yang akan tampil di World Beach Games 2023. Hal tersebut justru berbanding terbalik dengan yang terjadi dalam Piala Dunia U-20 2023.
Seperti diketahui, Israel menjadi salah satu kontestan Piala Dunia U-20 2023 yang akan diadakan di Indonesia pada 20 Mei - 11 Juni 2023 mendatang.
Baca Juga: FIFA Segera Tunjuk Argentina Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, Resmi Gantikan Indonesia
Namun, terdapat banyak pihak yang menolak kehadiran Israel sebagai tim dalam Piala Dunia U-20 2023, salah satunya datang dari dua Gubernur Bali sekaligus politikus PDIP, I Wayan Koster dan Ganjar Pranowo.
Penolakan tersebut akhirnya memicu FIFA membatalkan drawing di Bali hingga terbaru pada Rabu (30/3/2023), resmi membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Adanya perbedaan reaksi terkait atlet Israel di Piala Dunia U-20 dan World Beach Games 2023 pun menjadi sorotan tajam warganet. Tak sedikit yang menilai telah terjadi standar ganda.
Reaksi warganet
Akun Twitter @ai*****man yang turut mengunggah sebuah cuitan terkait pelaksanaan World Beach Games 2023 dan perbandingan reaksi yang diterima oleh Israel di Piala Dunia U-20 2023 ini.
“Agustus, Bali jadi tuan rumah World Beach Games 2023. Kontingen Israel ikut serta, belum mengumumkan mengundurkan diri. Kita lihat, apakah politikus-politikus itu akan kembali menggunakan jargon-jargon bombastis untuk melakukan penolakan pada atlet Israel. Atau cuek karena tak sepopuler sepak bola?” ujar akun tersebut.
Unggahan tersebut pun menuai beragam komentar dari warganet. Tak sedikit warganet yang mengkritik para politisi yang diduga telah mencampuradukan urusan politik dengan olahraga hingga Indonesia gagal menjadi tuan rumah tersebut.
“Bulan lalu di Jakarta. Ada atlet Israel dapat perunggu dan bawa tanda mata berbentuk wayang. Bendera Star of David juga berkibar dengan gagah. Politisi-politis suci pembela kemanusiaan dan keadilan kok nggak ada yang tahu ya?” ujar warganet.
“2022: atlet sport climbing Israel Yuval Shemla tanding di Jakarta. 2023: Februari lalu, giliran pembalap Israel Mikhail Yakovlev tanding di Jakarta. Politisi diam-diam saja dan tak genit mencatut-catut nama Bung Karno. Apakah karena nggak menguntungkan bagi agenda politik elektoralnya yang oportunis?” tambah warganet lain.
“Nah itu dia mas. Harusnya batal juga dong. Iya dong. Katanya harga diri bangsa. Eh tapi kemaren ada yang nerima delegasi di Bali juga dengan hangat itu gimana dong mas? Apakah tidak termasuk mengusik kemanusiaan? Ini cuma tanyak aja ya,” tukas warganet.
“Paling yo cuek mas mergo kurang populer dibanding sepak bola, bagi politikus kan langkah yang diambil ya yang menguntungkan buat mereka,” tambah warganet.
“Tidak ada kompetisi apapun di negeri ini yang terselenggara jika ada Israel nya titik! Harus konsisten, jangan hanya sepak bola saja!” tulis warganet.
“Sikap Indonesia jelas lewat Presiden Jokowi bahwa atlet israel bisa ikut serta dalam event olahraga serta dijamin keamanannnya. Apa karena omongan politisi membuat Piala Dunia U-20 batal diselenggarakan?” ujar warganet lain.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa