Bikin Piala Dunia U-20 di Indonesia Batal, Sekjen PDIP: Koster dan Ganjar Hanya Perlihatkan Kepeduliaan Kemanusiaan

Kamis, 30 Maret 2023 | 16:26 WIB
Bikin Piala Dunia U-20 di Indonesia Batal, Sekjen PDIP: Koster dan Ganjar Hanya Perlihatkan Kepeduliaan Kemanusiaan
Dua polisi PDIP, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dengan Gubernur Bali Wayan Koster menolak Timnas Israel hingga Piala Dunia U-20 di Indonesia batal. [koalse/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, mmeinta semua pihak tak perlu berlebihan menganggap Indonesia akan dikenai sanksi oleh FIFA usai dicabut statusnya sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Hasto menyampaikan, apa yang dilakukan dua kepala daerahnya yakni Wayan Koster dan Ganjar Pranowo yang menolak Israel bermain di Piala Dunia U-20 Indonesia semata-mata dilakukan demi alasan kemanusiaan.

"Tidak perlu kita terlalu berlebihan berasumsi bahwa akan adanya sanksi dari FIFA. Bahkan dalam surat FIFA akan membantu PSSI terkait transformasi pasca Kanjuruhan," kata Hasto dalam keterangannya, Kamis (30/3/2023).

"Apa yang dilakukan Pak Koster, Pak Ganjar dan kader Partai lainnya berdiri pada moralitas yang kokoh yang memperlihatkan kepedulian terhadap kemanusiaan sebagaimana dilakukan FIFA terhadap Rusia," sambungnya.

Hasto menyampaikan, jika olahraga dan politik tidak bisa dipisahkan begitu saja. Di lain sisi, Hasto juga percaya pemerintah bisa melakukan lobi ke FIFA agar semakin memahami kondisi dan aspirasi yang muncul di Indonesia.

"Karena itulah sebaiknya kita kembali pada tujuan bagaimana meningkatkan kualitas sepakbola Indonesia. Kami juga meyakini bahwa PSSI bisa melakukan terobosan dengan mengajak rembuk seluruh stakeholder sepakbola kita," tuturnya.

Hasto mengatakan, adanya putusan FIFA yang membatalkan status tuan rumah Piala Dunia U-20 di Indonesia memang cukup disesalkan. Namun ia mengingatkan semua pihak harus bisa menahan diri.

"Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang baru terpilih didukung untuk membangun dan mengembangkan sepakbola nasional yang diharapkan menghasilkan Timnas yang handal. Namun itu melalui proses panjang. Yang penting dan butuh konsistensi adalah menciptakan pendidikan bola sejak dini, diikuti dengan kompetisi berjenjang yang rapi serta pengembangan akademi sepakbola di tiap klub bola," tuturnya.

"Naturalisasi pemain, misalnya, harus menjadi opsi kesekian sehingga tidak terkesan mengambil opsi instan. PSSI diharapkan membangun sepakbola sebagai sebuah industri yang sehat, aman dan kondusif. Tragedi Kanjuruhan harus menjadi pelajaran berharga untuk kita," sambungnya.

Baca Juga: Bikin Ganjar Pranowo Diusir ke Palestina, Pencoretan Indonesia dari Piala Dunia U-20 Bisa Picu Perpecahan?

Gagal Jadi Tuan Rumah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI