Suara.com - Rapat Menko Polhukam Mahfud MD bersama Komisi III DPR RI pada Rabu (30/3/2023) berlangsung panas. Dalam momen itu, terjadi sejumlah 'gertak-gertakan', termasuk yang dilakukan oleh anggota Komisi III DPR Benny K Harman.
Benny K Harman menyatakan dirinya tidak terima namanya disebut-sebut dalam 'markus' atau makelar kasus DPR. Ia pun menegaskan akan menyiapkan waktu lagi untuk membahas tudingan DPR 'markus' yang dilontarkan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.
"Nama saya disebut seolah-olah saya diam dan membenarkan (soal markus) itu. Itu yang saya tidak setuju ya. Sebetulnya saya merasa rapat kita ini belum selesai dan saya siapkan, cadangkan waktu untuk bahas soal ini," ucap Benny dalam rapat, seperti dikutip Suara.com, Kamis (30/3/2023).
Sebelumnya, Mahfud mengawali rapat dengan mengungkap keanehan DPR yang suka marah-marah. Ini setelah penjelasannya terus diinterupsi dan Mahfud merasa dirinya dikeroyok DPR.
Baca Juga: Rapat Memanas! Mahfud MD dan DPR Berseteru di Ruang Sidang
Situasi yang dialaminya, kata Mahfud, tak berbeda dengan kejadian beberapa tahun silam, di mana kala itu Jaksa Agung dicecar dan dimarah-marahi oleh DPR dalam rapat. Namun, akhirnya anggota dewan yang marah-marah itu justru berakhir 'markus' atau titip kasus ke Kejaksaan Agung (Kejagung).
Saat mengungkap kejadian 'markus' tahun 2002 itu, Mahfud menyinggung bahwa dirinya dan Benny K Harman masih ada di Senayan. Namun, Mahfud sama sekali tidak menuding nama-nama yang terlibat markus.
Namun, selanjutnya nama Benny disinggung lagi oleh Arteria Dahlan. Hal itu membuat Benny tidak terima karena merasa seolah-olah dirinya mengetahui markus dan diam saja.
Legislator Demokrat ini pun balas memarahi Mahfud MD. Ia mengingatkan masa Mahfud menjabat sebagai Ketua MK, ada hakim MK yang terjerat tindak pidana.
Menurutnya, ia bisa saja menyebut Mahfud sebagai 'calo'. Namun, itu tidak pantas dilakukan. Dengan suara meninggi, Benny pun menegur Mahfud sepatutnya juga bisa menjaga martabat.
Baca Juga: Shin Tae-yong Sakit Hati Timnas Indonesia Gagal Bertanding di Piala Dunia U-20
"Saya sangat tidak setuju Pak Mahfud bilang (DPR markus). Sangat tidak setuju," ucap Benny dengan suara keras.
"Dan jangan lupa juga selama Pak Mahfud jadi Ketua MK, (ada) hakim MK (selama dipimpin) beliau masuk bui. Jangan dong (main tuduh). Kalau gitu kita katakan hakim MK juga calo, Pak Mahfud juga calo. Jangan dong! Jaga martabat," tegasnya.
Suara Benny yang tadinya meninggi perlahan berubah bergetar, seolah menahan tangis. Ia mengaku sakit hati dan sedih dengan pernyataan tersebut. Tak main-main, Benny juga menegaskan dirinya tahu siapa Mahfud dulu dan turut menantang untuk buka-bukaan.
"Saya juga sakit hati, saya juga sedih. Saya juga tahu Pak Mahfud, tadi kan saya sudah ngomong. Saya tahu pak Mahfud siapa dulu. Saya ngomong jelas. Kalau ngomong dosa semua jangan dong. Mau kita buka semua? Mau saya buka?" tandasnya.