Suara.com - Rapat Komisi III DPR RI dan Mahfud MD pada Rabu (29/3/2023) kemarin berlangsung panas dan menegangkan. Ada sejumlah momen menegangkan yang terjadi selama rapat yang digelar dari sore hingga hampir tengah malam.
Masing-masing pihak saling melontarkan pernyataan keras terkait temuan transaksi janggal Rp 349 triliun.
Dalam rapat dengar pendapat dengan wakil rakyat tersebut, Mahfud MD datang sebagai Ketua Komite Nasional Koordinasi Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Sebelum rapat dimulai, Mahfud maupun beberapa anggota DPR terlibat aksi saling tantang.
Baca Juga: Ancam Perkarakan Mahfud MD usai Sebut Anggota DPR 'Markus', Arteria Dahlan: Saya Minta Cabut Prof!
Ada tiga anggota DPR Komisi III yang cukup vokal menantang temuan Mahfud ini, mereka adalah Benny K Harman dari fraksi Demokrat, Arsul Sani dari fraksi PPP dan Arteria Dahlan dari PDIP.
Benny menantang keberanian Mahfud MD membongkar dengan terang skandal transaksi janggal triliunan itu. Mahfud MD yang merasa tertantang balik menantang Benny lewat cuitan.
"Saya tantang Saudara Benny K Harman hadir dan tidak beralasan ada tugas lain. Begitu juga Saudara Arteria dan Saudara Arsul Sani. Jangan cari alasan absen," kicau Mahfud pada Minggu (26/3/2023).
Berikut ini Suara.com merangkum sederet momen menegangkan saat rapat antara Mahfud vs anggota DPR RI.
1. Mahfud Ngamuk Diinterupsi
Dalam rapat mulanya Mahfud memberika paparan soal dugaan kasus korupsi sejumlah pejabat di Kementerian Keuangan. Ia menyebut nama pejabat Kemenkeu yang sudah berhadapan dengan hukum, seperti Rafael Alun Trisambodo dan Angin Prayitno.
Namun, belum selesai menjelaskan tiba-tiba ada salah satu anggota DPR RI memberikan interupsi. Mahfud langsung bereaksi keras menanggapi interupsi tersebut
"Saya enggak mau diinterupsi, interupsi itu urusan Anda masa orang ngomong diinterupsi. Nantilah pak saya kan tadi sudah bilang interupsi gak selesai-selesai. Lalu karena interupsi saya dituding-tuding, saya enggak mau," ujar Mahfud.
Dengan raut wajah yang serius, Mahfud mengaku setiap kali datang dalam rapat dengan anggota DPR seperti dikeroyok.
"Saya setiap kesini keroyok. Belum ngomong diintrupsi. Waktu kasus Sambo juga. Jangan gitu dong," protes Mahfud.
2. Saling Gertak Arteria vs Mahfud
Mulanya Arteria menyebut laporan PPATK tidak boleh dipublikasikan ke umum sebab ada ancaman pidana. Ia mengacu pada UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang ancaman pidana bagi yang membocorkan laporan.
Mahfud meminta agar anggota DPR tidak menggertaknya sebab ia bisa bali menggertak karena DPR dianggap menghalangi penyidikan dan penegakan hukum.
"Jadi saudara, jangan gertak-gertak. Saya bisa gertak juga. Saudara hdihukum menghalang-halangi penyidikan, penegakan hukum," kata Mahfud.
Tak sampai disitu, Arteria balik menggertak Mahfud.
"Pak ketua alergi dikritik tiba-tiba nyerang personal. Saya enggak pernah komentari bapak nama saya diserang, diancam, dibilang gertak. Sekarang saya juga bisa gertak. Enggak ada di dunia ini yang saya takuti kecuali Allah," balas Arteria.
3. Mahfud sebut Markus DPR
Mahfud MD menyinggung ada anggota DPR RI yang suka marah-marah namun ternyata ia menjadi markus alias makelar kasus.
"Karena sering di DPR ini aneh, kadang marah-marah gitu, nggak tahunya markus (makelar kasus) dia," tutur Mahfud.
Mahfud membeberkan bahwa dulu pernah terjadi momen anggota DPR marah-marah pada saat rapat dengan Jaksa Agung. Namun, kata Mahfud, akhirnya anggota DPR yang marah itu datang dan menitip suatu kasus kepada Kejaksaan Agung.
Pernyataan tersebut langsung dihujani interupsi oleh para anggota dewan.
4. Mahfud MD Terancam Di-reshuffle
Anggota Komisi III Hohan Budi Sapto Pribowo menyebut Presiden Jokowi tidak menyukai menteri yang senang berdebat di luar.
Sebagai mantan juru bicara presiden, ia memahami betul karakter Jokowi sehingga menduga Mahfud MD bisa saja berakhir seperti itu, ditendang oleh Jokowi dari kabinet.
"Pak Jokowi paling enggak suka sama menteri yang berdebat di luar, langsung di-reshuffle," kata Johan.
Meski demikian, Johan mengaku mendoakan agar Mahfud MD lolos dari perombakan kabinet kerja. Sebab ia mengangumi keberaniannya.
"Tentu saya berdoa dan saya mengagumi pak Mhafud MD agar tidak di-reshuffle gara-gara ini (bongkar transaksi janggal)" ungkap Johan.
5. Tudingan Cari Panggung hingga Gulingkan Sri Mulyani
Benny K Harman mempertanyakan motif Mahfud MD mengungkap transaksi janggal Rp 349 triliun ke publik.
Ia menduga-duga ada unsur politik mencari panggung untuk 2024 hingga ingin menggulingkan Menteri keuangan Sri Mulyani.
"Jangan-jangan, Pak Mahfud mau jadikan ini panggung untuk calon wakil presiden atau calon presiden? bagi saya itu biasa," kata Benny.