Suara.com - Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda meminta PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk melakukam perbaikan sepal bola, menyusul pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Terlebih, FIFA turut menyebut Tragedi Kanjuruhan dalam pernyataan resminya terkait pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah.
"Di situ bisa disimpulkan jika asosiasi sepak bola tertinggi dunia tersebut masih belum melihat perubahan besar-besaran dari pengelolaan sepak bola Indonesia pasca tragedi yang menewaskan 135 korban jiwa tersebut," kata Huda kepada wartawan, Kamis (30/3/2023).
Karena itu menjadi penting bagi PSSI dan Kemenpora untuk benar-benar melakukan perbaikan dan transformasi sepak bola Indonesia
“Ini juga harus menjadi catatan penting bagi Kemenpora dan PSSI agar serius melakukan perbaikan pengelolaan sepak bola di tanah air,” ujar Huda.
Sebelumnya, Huda menyebut pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 menjadi langkah mindur bagi pembinaan sepak bola di tanah air.
Pasalnya, langkah Tim Nasional Garuda muda harus terhenti menyusul pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah oleh FIFA.
“Kita semua prihatin dengan keputusan FIFA karena para pemain tim nasional Indonesia kemungkinan besar gagal mendapatkan kesempatan untuk menikmati pengalaman bermain dengan pemain-pemain terbaik dunia yang lolos final Piala Dunia U-20,” kata Huda.
Menurut Huda momentum Piala Dunia U-20 di Indonesia seharusnya menjadi lompatan bagi pembinaan para pemain muda.
Baca Juga: Kerugian yang Diderita Indonesia Usai Piala Dunia U-2023 Dibatalkan
Ia berujar para pemain muda bisa belajar bagaimana menjadi pemain sepak bola yang lebih baik dari sisi skill, atitude, hingga solidaritas di lapangan.
“Tak hanya itu para pemain muda Indonesia juga berkesempatan memberikan perlawanan terbaik kepada tim yang lebih diunggulkan di depan publik mereka sendiri,” kata Huda.
Kini setelah FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah, tentu mimpi-mimpi itu harus dipendam dan dikubur dalam-dalam. Sebab ikut sertanya Indonesia sebagai peserta tidak terlepas dari status tuan rumah. Tetapi setelah status tuan rumah dicabut, keikutsertaan Timnas Garuda ikuy batal.
"Dengan pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah maka peluang mereka untuk menampilkan kemampuan mereka di panggung dunia menjadi kecil," kata Huda.
FIFA Singgung Kanjuruhan
FIFA secara resmi telah mengumumkan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Dalam pernyataan resmi FIFA di laman resmi mereka pada Rabu (29/3/2023), dibeberkan alasan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Federasi sepak bola dunia FIFA mengungkapkan bahwa mencoret Indonesia karena situasi saat ini kendati tidak dijelaskan secara rinci.
Namun, dalam rilis resminya, FIFA menyinggung soal tragedi Kanjuruhan yang terjadi Oktober 2022 lalu.
FIFA meminta Indonesia untuk fokus menangani masalah atau kasus tragedi Kanjuruhan. Selain itu, pihak FIFA juga mengatakan berkomitmen untuk tetap aktif membantu PSSI dalam proses transformasi sepak bola Indonesia.
"FIFA ingin menggarisbawahi bahwa terlepas dari keputusan tersebut, tetap berkomitmen untuk aktif membantu PSSI, bekerja sama erat dan dengan dukungan pemerintahan Presiden Widodo, dalam proses transformasi sepakbola Indonesia pascatragedi yang terjadi pada Oktober 2022. Anggota tim FIFA akan terus hadir di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang dan akan memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada PSSI, di bawah kepemimpinan Presiden Thohir", dikutip Suara Denpasar dari fifa.com pada Kamis (30/3/2023).
Tak hanya itu, FIFA juga mengungkapkan jika tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 pengganti Indonesia akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen tetap tidak berubah serta potensi sanksi terhadap PSSI
"Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah. Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya", ungkap FIFA.