Sederet Fakta Baru Kasus Pembunuhan Dokter Mawar di Papua, Terungkap Lewat Air Liur

Kamis, 30 Maret 2023 | 09:27 WIB
Sederet Fakta Baru Kasus Pembunuhan Dokter Mawar di Papua, Terungkap Lewat Air Liur
Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri. ANTARA/Evarukdijati
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Terdapat kemajuan pemeriksaan atas kasus pembunuhan dokter spesialis paru Mawartih Susanty di Nabire, Papua Tengah. Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri menyampaikan polisi sudah menangkap dan menahan tersangka pembunuhan yang berinisial KW.

Jenazah dokter Mawar atau Mawartih sebelumnya ditemukan di rumah dinasnya yakni di Perumahan RSUD Nabire sekitar pukul 19.00 WIT pada Selasa (9/3/2023). Kondisinya mengenaskan yakni mulut berbusa, badan lebam, tulang rusuk patah. 

Pihak kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap 68 saksi untuk mengungkap kasus pembunuhan sadis tersebut.

Berkenaan dengan hal tersebut, berikut fakta baru kasus pembunuhan dokter Mawar di Papua.

1.     Ditemukan Tanda Kekerasan Pada Tubuh Korban

Fakhiri juga menjelaskan jenazah korban yang ditemukan di rumahnya itu kemudian dikirim dan diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Hasil autopsi pun menunjukkan adanya tanda kekerasan terhadap korban Mawartih.

"Dari hasil autopsi itu kemudian Polda Papua meminta Polres Nabire segera mengembangkan hasil autopsi yang dilakukan di Makassar. Penyelidikan dilakukan dengan cara scientific crime investigation dilakukan dengan penuh kehati-hatian," jelasnya.

2.     Tertangkap Karena Air Liur

KW ditangkap setelah meninggalkan jejak air liur di tubuh korban tepatnya di bagian dada. Awalnya polisi menemukan adanya air liur di payudara korban dan polisi juga melakukan swab terhadap sejumlah orang di rumah sakit, termasuk KW. Akhirnya diketahui KW adalah pelakunya karena DNA yang mirip.

Baca Juga: Terungkap! Pembunuh Dokter Spesialis Di Nabire Ternyata Cleaning Service Rumah Sakit

"Air liur tersangka yang menempel di payudara korban menjadi petunjuk utama kasus ini bisa terungkap," ujar Kapolda Papua Mathius D Fakhiri kepada wartawan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI