Izinkan Pejabat Bukber dengan Syarat Ini, Mendagri: Pahalanya Jauh Lebih Besar

Ruth Meliana Suara.Com
Rabu, 29 Maret 2023 | 18:14 WIB
Izinkan Pejabat Bukber dengan Syarat Ini, Mendagri: Pahalanya Jauh Lebih Besar
Mendagri Tito Karnavian. [Dok. Humas Kemendagri]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Jokowi memang telah melarang pejabat sampai ASN untuk buka puasa bersama atau bukber. Meski demikian, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian baru-baru ini mengungkap masih ada cara bagi pejabat ataupun ASN untuk melakukan bukber di bulan Ramadhan tahun ini.

Menteri Tito mempersilakan pejabat dan ASN melakukan bukber asalkan melibatkan masyarakat tidak mampu atau kaum rentan. Acara bukber itu bisa dilakukan dengan mendatangi masyarakat rentan, atau mengundang mereka ke tempat yang sudah disiapkan.

"(Buka puasa bersama boleh asal melibatkan) anak yatim piatu, juga masyarakat yang sulit, para duafa. Bisa (bukber) dengan dua cara, diundang ke pendopo misalnya," saran Tito di Gedung DPR RI, Jakarta pada Rabu (29/3/2023).

Mantan Kapolri ini juga menyarankan kepada pejabat untuk memanfaatkan momen puasa dan bukber dengan mengunjungi kawasan slum area (perkampungan kumuh). Tujuannya agar mereka bisa berbagi bantuan sosial dan sembako kepada warga yang kurang mampu.

Baca Juga: Tito Karnavian: Bayangkan Pejabat Bukber Upload Makan Mewah, Masyarakat Masih Susah

Tito menilai bahwa aksi itu jauh lebih mendatangkan pahala, karena bermanfaat bagi masyarakat banyak.

Dalam kesempatan ini, Tito juga mengingatkan kepala daerah terkait penggunaan anggaran buka puasa bersama. Ia meminta agar anggaran itu digunakan untuk membantu rakyat yang membutuhkan.

"Saya minta kepala daerah lakukan itu. Masyarakat akan sangat berterima kasih dan saya yakin pahalanya jauh lebih besar," ujar Tito.

Tito sendiri turut menerangan alasan di balik larangan bukber bagi pejabat hingga Aparatur Sipil Negara (ASN). Ia menyinggung terkait masih banyaknya masyarakat yang kesusahan.

Sebagai contoh, kata Tito, ia tidak bisa membayangkan jika ada pejabat yang bukber dengan makanan mewah dan berlimpah, lalu memamerkannya di media sosial. Aksi itu diyakininya bisa memicu kontroversi.

Baca Juga: Tampil Mencolok, Wanita Ini Pamer Beli Tas Emas Dior Rp553 Juta, Warganet: Ibu-ibu Jamet...

"Bayangkan, nanti ada (pejabat atau ASN) yang upload lagi (bukber) makan mewah, banyak dan berlimpah, sementara di sisi lain, masyarakat kita masih ada yang susah. Itu juga bisa jadi masalah," jelas Tito.

Sebagai informasi, Presiden Jokowi sudah memberikan aturan agar jajarannya tidak bukber karena situasi masih pandemi Covid-19. Presiden juga menyarankan agar jajarannya menjalani ibadah puasa dengan sederhana di tahun ini.

"Pemberian santunan untuk fakir miskin, pemberian santunan untuk yatim piatu serta masyarakat yang benar-benar membutuhkan, termasuk (anggaran) juga bisa dipakai untuk mengadakan pasar murah bagi masyarakat," saran Jokowi, Senin (27/3/2023). [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI