Suara.com - Sebuah jembatan di Jalan Marunda Pulo, RT 02 RW 07 Kelurahan Marunda, Jakarta Utara, roboh, pada Rabu (29/3/2023). Jembatan tersebut ambles lantaran dilewati mobil dump truk bermuatan puing.
Salah seorang warga, Riska (33) mengatakan jembatan tersebut memang tidak bisa dilintasi oleh kendaraan besar atau melebihi kapasitas.
“Penyebabnya sopir truknya kurang paham arah masuk mobil, aturan ke PT KTU dia masuknya arah ke sini lurus, sudah dicegah cuman sopirnya ngeyel,” kata Riska saat dikonfirmasi, Rabu (29/3/2023).
Riska menuturkan, saat kejadian dirinya sedang berada di kamar mandi. Setelah mendengar suara knalpot mobil truk, dia langsung keluar rumah dan berupaya menegur sopir tersebut agar tidak lewat jembatan tersebut.
Namun, sopir tersebut acuh dengan teguran tersebut. Pengendara truk malah langsung tancap gas, naik ke jembatan.
“Saya langsung teriak setop. Si sopir nggak ngebuka kaca sama sekali cuman ngobrol dari dalem, saya bilang mau arah ke mana, dia bilang mau arah ke KTU dan ternyata nggak bisa, saya suruh puter, saya suruh mundur ya seperti itu, akhirnya amblas itu jembatan,” jelasnya.
Jembatan tersebut amblas lantaran dilewati dua unit mobil dump truk yang mengangkut puing bermuatan lebih.
Seharusnya jembatan tersebut, kata Riska, hanya dapat dilewati oleh kendaraan kecil seperti mobil pribadi, dan motor.
“Akses ini nggak bisa dilalui mobil besar, cuman buat mobil pribadi saja sama pejalan kaki, sama motor,” ucapnya.
Riska menuturkan, amblesnya jembatan yang merupakan akses warga sekitar terjadi secara perlahan. Buntut dari amblasnya jembatan tersebut warga terpaksa memutar jika ingin melintas.
“Jembatan ini sendiri akses utama warga untuk menuju ke depan lebih cepat dari sini. Jadi muter semuanya dengan kondisi jembatan seperti ini, yang kerja muter, yang rumah di dalem jadi muter, nggak bisa dilaluin,” tutupnya.